Anjuran Makanan & Minuman Tambahan Untuk Penderita Kanker
Makanan Penunjang Amat Penting
Untuk menghasilkan daya kerja maksimum dari Obat Racikan Khusus maupun Red Kank Super, diperlukan dukungan dari makanan penunjang yang amat penting dalam pemberdayaan habis-habisan segala kemampuan obat ini. Makanan ini berfungsi antara lain sebagai katalisator atau akselerator dan bahkan banyak di antaranya yang bekerja secara sinergis dengan bahan-bahan kandungan obat, karena makanan-makanan ini juga ternyata mempunyai daya anti kanker yang cukup kuat terlebih jika bekerjasama dengan zat-zat yang terkandung dalam obat ini. Makanan ini mengandung berbagai enzyme.
Makanan ini cukup mahal harganya, karena banyak yang berasal dari impor, namun dapat juga disubstitusi atau digantikan dengan bahan-bahan yang murah hasil produksi dalam negeri. Jika keadaan keuangan tidak mengijinkan, sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan yang harganya cukup tinggi tersebut, karena ternyata makanan yang berasal dari tumbuhan negeri dengan 4 musimlah yang mempunyai daya yang lebih lemah dibandingkan dengan tumbuhan daerah tropis.
Penderita Penyakit Kanker yang hidup di alam tropis, sebaiknya mengonsumsi makanan setempat, sebaliknya yang tinggal di alam bermusim empat, sebaiknya mengonsumsi makanan setempat yang mengalami empat musim. Makanan Makrobiotik yang diperkenalkan oleh seorang pakar Jepang, hanya sesuai untuk penderita yang bermukim di daerah dengan empat musim.
Bahan makanan yang dimaksud ini berupa buah-buahan, sayur-sayuran, jamur, rumput laut dan biji-bijian, serta kacang-kacangan. Walaupun tumbuh-tumbuhan tersebut tumbuh di daerah tropis, akan tetapi jika juga tumbuh atau dapat tumbuh di negeri dengan 4 musim, maka makanan itu mempunyai khasiat yang sama dengan khasiat makanan dari negeri dengan 4 musim. Pada umumnya tumbuh-tumbuhan itu semula berasal dari negeri dengan 4 musim. Misalnya sawi putih atau petsai yang dapat tumbuh dengan subur di Indonesia, semula berasal dari negeri China, begitu juga lobak. Sedangkan wortel berasal dari Eropa.
Minumlah jus sayur dan jus buah
Penderita harus meminum jus sayur sehari 5 kali dan jus buah juga sehari 5 kali secara berselang-seling. Tiap kali sebanyak +/- 250 sampai 500 ml/cc (segelas – 2 gelas) tergantung dari daya tampung lambung masing-masing penderita. Pembuatan jus itu dilakukan dengan cara ekstraksi yakni memisahkan sari cairan buah atau sayur dari ampasnya. Terkecuali buah kiwi yang sudah dikupas kulitnya dan anggur beserta kulit dan bijinya, dimasukkan ke dalam gelas blender. Nyalakanlah mesin blending sampai semua biji anggur hancur. Jika sanggup, anggur dan kiwi sebaiknya dimakan langsung dengan cara dikunyah sampai bijinya lumat. Penggunaan jus ini juga termasuk salah satu dari therapi enzymatic dan therapy pH.
Kandungan Jus Sayur
Sayur mayur harus dalam keadaan segar (mentah), yang dipakai adalah : Brokoli, Bit, Kembang Kol, Tomat berikut kulit, Wortel mentah dan Wortel matang direbus, Lobak, Kol, Sawi Putih (Petsai), Seledri Besar, Selada, Bayam Hijau, Bayam Merah, Taoge, Pare mentah dan Pare matang direbus. Masing-masing sampai menghasilkan jus sebanyak 25-50 ml/cc. Seluruhnya kira-kira 250-500 ml/cc jus sayur yang harus segera diminum dan diminum sekaligus. Untuk meningkatkan cita rasa, dapatlah ditambahkan Jeruk Sunkist atau memindahkan jeruk tersebut dari jus buah. Jika masih kurang sedap, dapat juga ditambahkan Semangka atau Melon, namun jangan sampai terlalu banyak menggunakan buah karena jumlah jusnya akan meningkat sehingga terlalu banyak untuk diminum sekaligus.
Kandungan Jus Buah
Buah-buahan yang dipakai adalah : Apel Merah, Kiwi, Anggur Merah Besar, Jeruk Sunkist (Orange), Jeruk Manis, Pear Kuning, Pear Hijau, Cantaloupe (Melon Lonjong), Semangka, Grapefruit atau Jeruk Bali, Belimbing, Nanas, Lemon dan lainnya. Jika tidak ada Cantaloupe, maka dapat dipakai Melon Bulat. Jeruk Manis sebaiknya dimakan langsung, begitu juga Kiwi dan Anggur. Untuk anggur harus dimakan berikut kulit dan bijinya yang dikunyah sampai hancur. Setiap jenis buah adalah 1 butir atau sampai menghasilkan +/- 25 sampai 50 ml/cc untuk masing-masing buah. Seluruh jus berjumlah kira-kira +/- 250 sampai 500 ml/cc
Hal-hal Yang Harus Diperhatikan
Semua sayur harus dicuci sebersih-bersihnya, kalau perlu celupkanlah sebentar ke dalam air mendidih. Janganlah memakai sabun cair pencuci sayur. Begitu pula buah-buahan harus dicuci bersih terutama anggur dan apel. Untuk anggur, jika perlu harus dibersihkan butir demi butir, dan untuk apel sebaiknya dicelupkan ke dalam air mendidih untuk melarutkan lilin yang dibalurkan oleh produsen pada kulit apel agar tampak mengkilap. Setelah itu dilap kuat-kuat dengan kain bersih atau kertas tissue. Juga sama halnya dengan anggur yang harus dilap bersih. Ada cara lain untuk mencuci anggur, yakni dipetik satu per satu dari tangkainya, lalu dicuci dengan air yang diberi tapal gigi sesuai dengan kebutuhan dan jumlah anggur yang akan dicuci. Setelah dicuci dengan pasta gigi, bilaslah dengan air bersih.
Aturan Minum Dan Makan
Minumlah jus di luar waktu minum obat dengan jarak waktu 1 jam sebelum dan sesudah minum obat. Obat sebaiknya dikonsumsi bersama dengan rumput laut lembaran sebanyak mungkin. Makanlah campuran Havermout dengan jali-jali, kacang hijau, jagung dan cereal sehari 3 kali yakni pada saat makan pagi, pada sore hari dan pada malam hari sebelum tidur, disertai segelas susu kacang kedele murni setiap kali makan. Untuk makan siang dan makan malam, makanlah nasi beras merah yang dicampur dengan jagung biasa (bukan jagung manis), kacang hijau, ketan hitam, jali-jali atau bulgur dan Kao Liang (semacam Jawawut) dengan perbandingan kira-kira 5:1:1:1:1:1.
Lauknya harus mengandung kuah yang terdiri dari 2 keping jamur Hio Ko (Jamur Payung), 2 keping jamur Kuping, 1 buah bawang bombai, daun kemangi sebanyak-banyaknya, pare, pete, daun kacang, daun labu, pucuk pakis, daun singkong, daun pepaya. Juga sertakan tulang rawan iga sapi, ikan pari, tulang ikan hiu dan lain-lain karena amat bermanfaat. Bumbunya harus mengandung kunyit, jahe, ketumbar, jinten, wijen, kapolaga, lada, kencur, kayu manis, laos, daun jeruk, cengkeh, daun bawang, seledri bumbu, semuanya sebanyak-banyak mungkin asalkan jangan sampai merusak cita rasa makanannya. Makanlah 3 siung besar bawang putih mentah setiap kali makan, ditelan atau dicampurkan dalam lauk.
Makanan Penyerta Minum Jus
Sebagai penyerta minum jus, agar jangan sampai lambungnya sakit karena terlalu asam makanlah 2 keping jamur Hio Ko Goreng, tempe goreng, tahu goreng atau ubi goreng atau bakwan jagung goreng bersama dengan jus. Makanan ini juga mengandung zat anti kanker.
RANCANGAN JADWAL YANG DISARANKAN
Jadwal ini hanyalah sekedar ancer-ancer sebagai patokan untuk membuat sendiri jadwal yang sesuai dengan situasi riil dan kondisi konkrit serta lokasi faktual yang tidak sama untuk setiap orang.
- Jam 06:00 Jus buah + Tempe Goreng + Ubi Goreng + 3 Siung Bawang Putih Mentah
- Jam 07:00 Makan Pagi : Bubur Campuran Havermout + Susu Kedele + Olahraga Berkeringat
- Jam 08:00 Jus Sayur + Jamur Goreng + Bakwan Jagung Goreng + Meditasi / Sembahyang
- Jam 09:00 Obat + Rumput Laut
- Jam 10:00 Jus Buah + Tahu Goreng + Ubi Goreng + Kacang-kacangan
- Jam 11:00 Jus Sayur + Tempe Goreng + Bakwan Jagung Goreng
- Jam 12:00 Makan Siang : Nasi + Kuah + Lauk Pauk + 3 Siung Bawang Putih Mentah + Buah lain
- Jam 13:00 Obat + Rumput Laut + Meditasi / Sembahyang
- Jam 14:00 Jus Buah + Jamur Goreng + Ubi Goreng + Kacang-kacangan + Lalu Tidur Siang
- Jam 15:00 Bangun Tidur + Jus Sayur + Tahu Goreng + Bubur Campuran Havermout
- Jam 16:00 Jus Buah + Tempe Goreng + Bakwan Jagung Goreng + Olahraga Berkeringat
- Jam 17:00 Obat + Rumput Laut + Meditasi / Sembahyang
- Jam 18:00 Makan Malam : Nasi + Kuah + Lauk Pauk + 3 Siung Bawang Putih Mentah + Buah lain
- Jam 19:00 Jus Sayur + Jamur Goreng + Ubi Goreng
- Jam 20:00 Jus Buah + Tahu Goreng + Bakwan Jagung Goreng + Kacang-kacangan
- Jam 21:00 Obat + Rumput Laut + Meditasi / Sembahyang
- Jam 22:00 Jus Sayur + Tempe Goreng + Bubur Campuran Havermout
Hal-hal Yang Mutlak Perlu
Yang mutlak harus dikonsumsi adalah godogan obat, rumput laut, bubur Havermouth campur, dan jus beserta makanan penyertanya. Jika tidak sanggup memakan lebih lanjut lagi karena kekenyangan, maka yang boleh dikorbankan hanyalah makan siang dan makan malam, namun kuahnya harus diupayakan untuk tetap diminum dan bawang putih mentah harus tetap dimakan. Olahraga yang dipilih janganlah yang berat-berat, yang terbaik adalah Taiji dan lakukanlah selama 15 menit atau paling lama 30 menit, jangan lebih. Lakukanlah di tempat terbuka atau dalam ruangan yang berhawa segar dan bersih. Olahraga Taiji akan meningkatkan pH tubuh sehingga amat baik untuk membantu mengeliminir sel kanker.
Meditasi juga amat membantu untuk mengurangi tingkat keasaman tubuh mengingat bahwa udara yang dihisap oleh pernafasan, bersifat amat asam. Dengan bermeditasi maka otomatis pernafasan akan menjadi lambat sehingga udara Acid yang dihisap juga akan berkurang. Meditasi mempunyai dua tujuan yakni mengonsentrasikan pikiran dan mengatur pernafasan agar stabil dan lambat. Pikiran yang terkonsentrasi juga akan meningkatkan pH tubuh melalui kerja otak yang memerintahkan tubuh mengeluarkan hormone atau enzyme yang meningkatkan pH tubuh.
Khusus untuk soal pH, perlu diperhatikan bahwa tingkat keasaman (Aciditas) atau kebasaan (Alkalinitas) sama sekali tidak ada hubungannya dengan rasa asam di lidah. Jeruk Lemon yang sangat asam di lidah merupakan bahan yang membuat pH tubuh menjadi amat Alkalis, sedangkan daging yang tidak terasa asam di lidah, justru akan menurunkan tingkat pH tubuh.
Dalam bahasa awam sehari-hari, makanan yang bersifat Asam itu disebut makanan panas, dan makanan yang bersifat Basa itu disebut sebagai makanan dingin. Istilah Panas Dalam menunjukkan tingginya tingkat keasaman tubuh. Itulah sebabnya dikatakan jika memakan terlalu banyak daging akan menyebabkan Panas Dalam sehingga harus memakan banyak sayur-mayur atau buah-buahan.
Sebagai patokan, pada umumnya, makhluk hidup yang mendapat makanan dari bawah permukaan tanah, atau berbagai hewan yang hidup di dalam tanah, produk tubuhnya bersifat Alkalis sehingga pHnya tinggi, misalnya sayur-mayur, buah-buahan, umbi, rimpang, cacing, dan undur-undur. Sebaliknya makhluk hidup yang mendapat asupan makanan dari atas permukaan tanah, maka produk tubuhnya bersifat Acid (Asam) sehingga pHnya rendah, seperti daging hewan, dan serangga.
Tumbuhan yang hidup di dalam air memiliki pH yang tinggi karena mengonsumsi zat hara, bukan mengonsumsi makhluk lain, sedangkan hewan yang hidup di dalam air memiliki pH yang rendah tetapi lebih tinggi dari pada pH hewan darat. Terkecuali hewan air yang mendapat makanan dari zat hara dasar laut, seperti Tripang, maka pHnya juga tinggi (Alkalis). Hewan yang bernafas dengan insang memunyai pH tubuh yang tidak terlalu rendah namun tetap lebih rendah dari pH netral (pH 7).
Sebagai pedoman, setiap makhluk hidup yang mengonsumsi makhluk hidup lainnya, maka produk tubuhnya bersifat Asam, sedangkan makhluk hidup yang mengonsumsi zat hara atau mineral, maka produk tubuhnya bersifat Alkalis. Manusia mengonsumsi segala makhluk hidup, maka tubuhnya bersifat Asam, oleh karena itu harus banyak memakan makanan yang bersifat Alkalis mengingat jika pH tubuhnya terlalu Asam maka segala penyakit akan timbul.
Pengobatan yang gampang tapi sulit untuk berbagai penyakit, seperti Kanker, Jantung Koroner, Struk, Radang Sendi, Diabetes, dan lainnya, adalah meningkatkan pH tubuh sehingga di atas angka 7. Gampang karena murah dan mudah, sulit karena berhadapan dengan gaya dan pola hidup yang hampir mustahil untuk diubah. Manusia sulit sekali mengendalikan dan menahan diri sehingga sulit mengubah kebiasaannya.
Ada pasien penyakit Kanker yang keadaan keuangannya katanya kurang mampu, namun untuk membeli obat Kanker, tampak tidak terlalu bergairah, bahkan tidak serius, justru yang dibelinya malah kosmetika untuk mengencangkan keriput kulit dan shampoo penghenti kerontokan rambut serta obat penumbuh rambut. Ketika datang ke klinik kami, sewaktu membeli obat Antikanker, pasien yang bersangkutan terlihat ragu-ragu dan amat berkeberatan, namun begitu melihat kosmetika herbal, tampak amat mudahnya langsung memutuskan untuk membeli kosmetika tersebut.
Saran kami agar yang bersangkutan mengutamakan obat Antikankernya, sama sekali tidak digubris. Alhasil, biaya pembelian obat kosmetikanya jauh melebihi biaya pembelian obat Antikanker. Yang bersangkautan juga menolak saran agar jangan mengecat rambut ubannya. Dari kejadian ini sudah dapat diduga bagaimana akhir perjalanan hidupnya.
Vegetarianisme Dan Kanker
Biasanya tujuan menjadi vegetarian didasarkan pada beberapa tujuan baik, seperti menghindari pembunuhan terhadap hewan, meningkatkan kesehatan, bawaan lahir yang memang tidak doyan daging. Tetapi yang terutama adalah pengamalan ajaran agama di mana vegetarianisme itu diharapkan dapat meningkatkan karma baik dari si pelakunya.
Tujuan penetapan kewajiban vegetarian oleh leluhur agama-agama seperti Agama Hindu, Buddha Mahayana, Jain, dan Kristen Adventis adalah untuk membuat pH tubuh setinggi mungkin. Pada waktu itu, mereka belum mengetahui soal pH, namun berdasarkan pengalaman empiris, para leluhur itu mengetahui bahwa tanpa mengonsumsi daging, tubuh menjadi lebih sehat dan jarang dihinggapi penyakit berbahaya sehingga dapat berumur lebih panjang dan lebih khusuk dalam menekuni agamanya.
Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman, kaum Buddhis Mahayana Asia Timur lalu membuat daging palsu demi cita-rasa di lidah dan demi memuaskan pikirannya. Dibuatlah berbagai daging buatan seperti daging ayam, bebek, sapi, babi, sate, rendang, soto daging, dan sebagainya. Semuanya memakai esens atau bahan penimbul cita-rasa daging tertentu. Daging palsu bebek diberi aroma dan cita-rasa daging bebek, daging palsu rendang diberi aroma dan cita-rasa daging sapi, dan seterusnya.
Celakanya, bahan utama daging palsu itu terbuat dari getah terigu yang disebut sebagai Mian Jin (Mien Kin) yang sifatnya Asam, ditambah dengan berbagai bumbu peningkat cita-rasa yang terbuat dari bahan kimia artifisial sintetis. Menu makanannya juga bersifat tinggi protein dari putih telur, dan tinggi kolesterol dari kuning telur. Semua sayuran dan buah yang dikonsumsi, tidak mampu mengalahkan keasaman dari makanan palsu tersebut.
Makanan palsu ini menyebabkan pH tubuh yang semula diharapkan tinggi oleh leluhur agamanya, justru menjadi amat rendah. Alhasil, timbullah berbagai penyakit seperti PJK (Penyakit Jantung Koroner), Kanker, Prostatitis, Diabetes, dan masih banyak lagi penyakit degeneratif lainnya.
Beruntunglah kaum Hindu dan Jainis yang karena tidak mementingkan cita-rasa dan wujud makanan serta selera pikiran (psikis) sehingga vegetarianisme yang dilakoni secara asketis itu bersifat alamiah dan apa adanya, justru terhindar dari berbagai penyakit. Mereka memakan bahan makanan nabati sebagai apa adanya tanpa diubah bentuk atau direkayasa sehingga menjadi berwujud daging.
Sangat disayangkan jika vegetarinisme dilaksanakan secara tidak murni sehingga menyebabkan penderitaan di masa depan, biasanya di usia lanjut. Padahal sebagai pejalan kesucian, seyogyanya cita-rasa tidak dipentingkan malah harusnya dimatikan. Dalam Agama Buddha, pikiran atau niat itu disamakan dengan perbuatan. Walaupun mulut tidak memakan daging tetapi jika pikirannya memakan daging, maka karma yang dihasilkannya adalah sama.
Namun masyarakat berkembang, dunia bertambah maju sehingga lunturlah segala pengamalan dan penghayatan cita-cita agama yang semula telah ditegakkan oleh para leluhurnya. Rupanya hukum karma juga berlaku dalam hal makanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan
Tempe goreng, tahu goreng, ubi goreng, bakwan jagung goreng, cukup dimakan 1 potong kecil setiap kali makan, karena kalau terlalu banyak maka akan membuat kenyang sehingga makanan atau minuman jam berikutnya sudah sulit untuk dimakan. Sedangkan jamur gorengnya adalah 2 keping sekali makan. Boleh langsung digoreng atau direndam air terlebih dahulu agar lunak baru digoreng.
Bagi yang memutuskan untuk mengkonsumsi obat hanya 2 kali sehari, maka pilihlah 2 diantara 4 waktu minum obat yang tercantum dalam jadwal di atas, tentunya dengan jarak waktu 8-12 jam antara yang pertama dengan yang kedua kali. Jadi dapat dipilih, misalnya yang jam 09:00 dengan yang jam 17:00 atau yang jam 09:00 dengan yang jam 21:00. Namun usahakan untuk tetap mengkonsumsi rumput laut (lembaran) sebanyak 4 kali sehari.
Jangan menggunakan minyak goreng yang terbuat dari kelapa sawit, minyak kelapa, minyak samin, minyak binatang, mentega atau margarine karena minyak-minyak tersebut merupakan lemak jenuh. Pergunakanlah lemak tak jenuh seperti minyak kacang tanah, minyak wijen, minyak jagung, minyak kedele, minyak kulit beras (Rice Bran Oil), dan minyak olive (zaitun). Yang terbaik adalah campuran minyak-minyak dengan ikatan lemak tak jenuh ini dengan perbandingan kurang lebih sama porsinya. Setelah masakan direbus, digoreng atau ditumis, tambahkanlah campuran minyak mentah tersebut, termasuk ke dalam kuah, karena semua minyak dengan ikatan tak jenuh akan rusak menjadi minyak jenuh jika dipanaskan, sehingga tubuh tidak memperoleh minyak tak jenuh tersebut jika hanya sekedar mengandalkan gorengan atau tumisan yang telah merusak rantai tak jenuh minyak-minyak tersebut.
Semua bahan-bahan tersebut selain mengandung zat aktif Antikanker, juga membuat pH tubuh menjadi tinggi atau bersifat Alkalis (Basa) sehingga kanker tidak dapat berkembang dan bahkan bisa lenyap dalam suasana Alkalis, baik mati atau berubah sifat menjadi sel normal.
Sel kanker hanya dapat terbentuk dan berkembang dalam suasana tubuh yang Asam (Acid), jika suasana tubuh bersifat Akalis (pH tinggi di atas 7 maka sel kanker sulit tumbuh dan berkembang.
Secara teoritis , jika pH tubuh dapat ditingkatkan menjadi 8,5 maka sel kanker akan lenyap namun belum ditemukan cara untuk meningkatkan pH tubuh sampai setinggi 8,5.
Secara teoritis, pH tubuh dapat ditingkatkan menjadi 8,5 jika meminum cairan yang bersifat Alkalis sampai 30 liter sehari. Cairan tersebut antara lain jus sayuran dan buah-buahan atau air alkalis.
Hal ini mustahil dilakukan karena orang tidak mungkin dapat mengonsumsi cairan sebanyak itu, jika pun mungkin maka cairan sebanyak itu dapat mengakibatkan tubuh keracunan air yang jauh lebih berbahaya dari pada kekurangan air (dehidrasi), karena kelebihan air akan menghambat kerja jantung dan mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh.
Oleh karena itu, sudah cukup jika tubuh dapat memiliki pH 7,4 atau minimal 7 (pH Netral) karena dengan pH 7 atau lebih, sel kanker akan terhambat, dan kerja obat herbal antikanker akan sangat terbantu.
Akan tetapi bagi pasien yang sedang menjalani pengobatan Kemoterapi, harus diperhatikan bahwa pH 7,4 ini kemungkinan dapat menghambat atau bahkan menetralisir obat Kemoterapi.
Penulis: Redaksi Red Kank