
Penyakit Tumor Otak Pada Anak
Seberapa sering penyakit tumor otak pada anak? Penyakit tumor otak merupakan keganasan nomor dua terbanyak yang ditemukan pada anak-anak setelah leukemia dan mencapai angka mortalitas hampir sebanyak 45%. Di Amerika Serikat, kurang lebih 2200 kasus penyakit tumor otak pada anak-anak ditemukan setiap tahunnya dan lebih banyak terjadi pada bayi dan anak di bawah usia 7 tahun dibandingkan dengan anak yang lebih tua serta remaja.
Tidak ada perbedaan angka kejadian penyakit tumor otak yang bermakna antara anak laki-laki dan perempuan kecuali pada jenis medulloblastoma dan ependimoma dimana lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki. Klasifikasi penyakit tumor otak pada anak didasarkan pada tingkat keganasan serta jenis sel yang menyusun tumor tersebut seperti oligodendroglioma, ganglioglioma, pituitari adenoma dan lain-lain
Apa saja penyebabnya?
Sama seperti penyakit tumor otak pada orang dewasa, penyebab tumor otak pada anak-anak juga masih belum diketahui secara pasti, namun memang ada beberapa faktor resiko yang dikaitkan dengan terjadinya tumor otak pada anak-anak, antara lain adalah: Kelainan genetik yang secara herediter diturunkan pada keluarga seperti neurofibromatosis tipe 1 dan 2, sindroma Von Hippel-Lindau, tuberous sclerosis, sindroma Li-Fraumeni, sindroma Cowden, dan lain-lain Paparan daerah kepala terhadap radiasi
Apa Saja Gejalanya?
Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit tumor otak pada anak-anak disebabkan oleh peningkatan tekanan intrakranial (tekanan di dalam rongga kepala) dan juga akibat penekanan pada organ-organ di sekitar tumor yang kemudian mengganggu fungsi dari organ-organ tersebut.
Namun pada bayi dan batita trias gejala yang ditimbulkan akibat peningkatan tekanan intrakranial yaitu nyeri kepala, muntah yang proyektil (menyemprot) dan edema papil (hanya dapat ditemukan dari pemeriksaan oleh dokter) mungkin tidak dapat ditemukan.
Hal ini disebabkan karena struktur tulang kepala serta fontanel (ubun-ubun) yang belum menutup secara sempurna sehingga memungkinkan adanya toleransi terhadap peningkatan tekanan intrakranial. Oleh karena itu gejala tumor otak pada bayi dan batita memang tidak spesifik seperti muntah, anak cenderung lemah, iritabel di mana bisa menyerupai berbagai macam penyakit lainnya.
Dalam hal ini pemeriksaan fisik dapat membantu diagnosis di mana mungkin dapat ditemukan pembesaran ukuran kepala yang tidak normal, hiper-refleks, gangguan keseimbangan, atau gangguan fungsi saraf tertentu (pemeriksaan fisik ini dilakukan oleh dokter). Sedangkan pada anak-anak yang berusia lebih dari tiga tahun gejala yang ditemukan sudah lebih mendekati gejala-gejala seperti pada orang dewasa.
Gejala lain yang dapat ditemukan tergantung dari lokasi dari tumor itu sendiri dan fungsi organ mana yang terganggu akibat desakan dari tumor tersebut, seperti gangguan kesadaran, kejang, gangguan pengelihatan, gangguan bicara, hidrosefalus , gangguan hormonal, kelemahan pada bagian tubuh tertentu, gangguan tumbuh kembang, dan lain-lain.
Pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis?
Selain biopsi dari tumor itu sendiri, pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit tumor otak pada anak antara lain adalah MRI (Magnetic Resonance Imaging), CT-scan (Computed Tomography), pungsi lumbal (untuk memeriksa cairan otak), pemeriksaan neuroendokrin (memeriksa gangguan hormonal akibat organ saraf yang terganggu) dan pemeriksaan lapangan pengelihatan apabila terdapat gangguan pengelihatan.
Dalam hal ini MRI masih merupakan pemeriksaan penunjang terpilih dalam membantu menegakan diagnosa tumor otak pada anak karena dapat memberikan gambaran yang lebih baik dibandingkan dengan CT-scan. MRI dan CT-scan ini sendiri dapat dilakukan dengan ataupun tanpa kontras.
Bagaimana penanganannya?
Prinsip terapi pasien penyakit tumor otak pada anak meliputi terapi operatif dan non operatif. Terapi non operatif ini meliputi kemoterapi dan radioterapi. Pemilihan jenis terapi disesuaikan dengan jenis tumor, tingkat keganasan serta kondisi dari pasien itu sendiri.
Sampai saat ini terapi operatif untuk mengangkat jaringan tumor masih merupakan terapi utama, diikuti dengan kemoterapi atau radioterapi. Kemajuan teknologi kedokteran seperti mikroskop operasi yang semakin modern, aspirator jaringan ultrasonic, serta laser CO2 berhasil meningkatkan tingkat keamanan dan keberhasilan operasi.
Kemoterapi setelah terapi operatif semakin sering dilakukan, hal ini bertujuan untuk mematikan sel-sel tumor yang masih tersisa, sedangkan penggunaan radioterapi perlu disesuaikan dengan jenis tumor karena tidak terbukti efektif untuk semua jenis tumor.
Bagaimana prognosis pasien penderita tumor otak?
Besarnya peluang pada pasien-pasien anak yang mengalami penyakit tumor otak tergantung dari jenis dan keganasan tumor yang diderita. Data dari National Cancer Institute SEER menunjukan bahwa lebih dari 70% pasien anak dengan penyakit tumor otak dapat bertahan hidup dalam jangka waktu yang panjang, namun data tersebut juga menunjukan setengah dari pasien yang dapat bertahan hidup setelah mendapatkan terapi mengalami masalah kronis yang ditimbulkan oleh tumor itu sendiri maupun akibat dari terapi yang telah dijalani.
Masalah-masalah tersebut antara lain seperti, gangguan sensasi, gangguan fungsi gerak bagian tubuh tertentu, kejang berulang, gangguan neurokognitif (gangguan perkembangan,gangguan belajar), dan defisiensi neuroendokrin (hipotiroidisme, gagal tumbuh, pubertas yang terlambat. Oleh karena itu juga dibutuhkan terapi suportif dari berbagai sudut seperti,terapi fisik, program edukasi yang disesuaikan, terapi hormonal pengganti, dan terapi-terapi lainnya.
Referensi Satyanegara, Hasan RY, Abubakar S, Maulana AJ, Sufarnap E, Benhadi I, et al, editors. Ilmu Bedah Saraf Satyanegara, 4th ed. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama:2010. Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF, editors. Nelson Textbook of Pediatrics, 18th ed. Saunders:2007. Hay WW, Levin MJ, Sondheimer JM, Deterding RR, editors. CURRENT Diagnosis & Treatment: Pediatrics 19th ed. The McGraw-Hill Companies:2009.
TanyaDok.com di : http://www.tanyadok.com/penyakit/penyakit-tumor-otak-pada-anak/6