Bayam Duri Amaranthaceae

Bayam Duri Amaranthaceae

DESKRIPSI TANAMAN
Bayam duri, acap dianggap sebelah mata. Di bandingkan
bayam sayur biasa, meski rasanya sama, tumbuhan ini
jarang disentuh. Padahal, banyak yang tidak menyadari,
selain enak, tumbuhan ini penuh khasiat, menyembuhkan
disentri, bisul, sampai keputihan.

NAMA DAERAH
Bayam duri berasal dari suku Amaranthus. Masyarakat
mengenalnya dengan bermacam nama. Di Lampung,
bayam duri lebih dikenal dengan nama bayam kerui.
Adapula yang mengenalnya senggang cucuk (Sunda),
bayam eri, bayam raja, bayam roda, bayam cikron
(Jawa), Ternyak duri, ternyak lakek (Madura).
Di Bali, namanya Bayam Kikihan, Bayam siap, atau Kerug
Pasih. Sedangkan di Minahasa bernama Kedawa Mawaw,
karawa rap-rap, karawa in asu, korawa kawayo. Di Makasar
namanya Sinau katinting, di Bugis bernama Podo
Maduri. Tapi di Halmahera Utara bayam duri lebih dikenal
dengan nama Maijanga atau ma hohoru, di Ternate namanya
Baya, sedangkan di Loda bernama Loda. Sebagaimana
tertulis dalam buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia
Jilid 1, karya dr Setiawan Dalimartha, Trubus
Agriwidya, Jakarta, 1999, tersebut bahwa dengan memanfaatkan
akarnya, banyak khasiat yang bisa diambil.
Misalnya untuk pengobatan bisul yang keras, wasir (hemoroid),
ekzema, gusi bengkak berdarah, malancarkan
pengeluaran ASI ( laktagoga ), demam, kutil, luka bakr
dan di gigit ular berbisa. Seluruh tumbuhan direbus,
airnya selagi hangat di gunakan untuk merendam kaki
yang pegal linu, dan reumatik.

NAMA ASING
Prickly Amaranth, Le Xian Cai (Cina)

SIFAT KIMIAWI
Kaya kandungan kimia antara lain amarantin, rutin,
kalium nitrat, piridoksin, garam-garam fosfat, besi,
Vitamin A, C dan K.

EFEK FARMAKOLOGIS
Tanaman ini mempunyai sifat masuk meridien jantung
dan ginjal. Menghilangkan panas (anti piretik), peluruh
kemih (diuretik), menghilangkan racun (anti-toksin)
menghilangkan bengkak, menghentikan diare dan
membersihkan darah. Tanaman ini juga bersifat : Rasa
manis, pahit dan sejuk.

BAGIAN YANG DIJADIKAN TANAMAN OBAT
Seluruh tanaman baik segar maupun kering yang di
angin-anginkan.

CARA BUDIDAYA
Dengan cara Stek ataupun biji.

RESEP/CARA PENGOLAHAN
Disentri :
Akar segar 30 gr dicuci bersih, ditambah 15 gr gula
enau dan air bersih secukupnya lalu direbus hingga
sisa 1 gelas, minum sebelum makan.
Keputihan :
Akar segar 30-60 gr, dicuci bersih ditambahkan
sedikit gula batu, digodok dengan 3 gls air sampai 1
gls, disaring dan diminum.
TBC Kelenjar :
Akar segar 30-60 gr atau seluruh tumbuhan, dicuci
bersih digodok air bersih dicampur arak secukupnya,
diminum.
Sakit kerongkongan :
Akar segar 45 gr dicuci bersih, digodog dan diminum.
Bisul :
Daun segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling
halus, campurkan madu secukupnya menutupi bisul
lalu dibalut. Sehari diganti 2x.
Wasir :
Segenggam daun segar dicuci, digodog dan dipakai
menguapi dan mencuci wasirnya.
Eksim (Dermatitis) :
Seluruh tumbuhan secukupnya digodok, tambahkan
sedikit garam dan airnya digunakan mencuci bagian
yang sakit.
Radang saluran pernapasan :
Daun 1/4 genggam dicuci dan digiling halus, diberi
air masak 3 sendok makan dan garam sedikit,
diperas dan disaring lalu diminum 2x sehari
Buang air kemih tidak lancar :
Satu potong akar dengan bonggolnya dicuci bersih,
digodog dengan 2 gls air bersih sampai menjadi 1
gls, minum sekaligus.
Gusi luka berdarah :
Tanaman secukupnya dibakar (dengan alas genteng)
dan dijadikan bubuk, dipakai seperti salep dioleskan
kebagian yang sakit.
Menambah produksi ASI :
Satu batang bayam dicuci bersih, digiling halus dan
dipakai sebagai tapal disekeliling payu dara.
Demam :
Daun segar segenggam dicuci, digiling, ditambah
air, dipakai sebagai tapal didahi.