ANTROPOLOGI, CARA KERJA DAN MANFAAT OBAT TRADISIONAL (NATUROPATI)
1. Pengobatan Naturopati Telah Berperan Sejak Zaman Prasejarah
Selama berabad-abad dan bahkan bermilenium-milenium, obat tradisional yang selama ini “dilecehkan” oleh kaum intelektual yang kental nuansa kebarat-baratannya, telah membuktikan kemampuannya di dalam merawat manusia dan mempertahankan eksistensi umat manusia. Ketika pengobatan ala Oksidentalis (dunia Barat) mulai mengambil alih peranan penyembuhan dari pengobatan ala Orientalis (dunia Timur), umat manusia telah berjumlah cukup banyak sebagai hasil karya dari tindakan pengobatan Naturopati selama itu. Tanpa adanya obat tradisional, maka jumlah umat manusia tentunya telah menyusut atau punah.
2. Bukti Logis Tentang Kemampuan Pengobatan Naturopati
Kehandalan pengobatan dan obat-obatan tradisional tampak dari kenyataan bahwa negara atau negeri yang menggunakan pengobatan dan obat tradisional secara ekstensif dan intensif, ternyata jumlah penduduknya amat banyak, seperti: China, India, dan Indonesia, bahkan jumlah penduduk China adalah yang terbanyak di dunia, yakni sekitar 1,423 miliar jiwa. Padahal sejak awal sejarahnya, negeri China selalu dirundung oleh berbagai bencana alam dahsyat yang menelan puluhan juta korban jiwa setiap kali terjadi bencana, ditambah oleh peperangan yang tiada henti-hentinya selama paling sedikit 5.000 tahun.
3. Pengobatan Naturopati Telah Menyelamatkan Umat Manusia
Jumlah penduduk sebanyak itu dalam suasana alam yang tidak bersahabat dan situasi politik yang tidak kondusif, hanya dimungkinkan antara lain oleh keunggulan secara genetik, dan perawatan kesehatan yang prima dan maksimal. Hal ini tidak mengherankan, karena China adalah maestro (pakar) di bidang ilmu pengobatan tradisional bahkan sampai dewasa ini. Tidak diragukan bahwa dunia mengakui dan terkagum-kagum pada khasiat dan kehebatan pengobatan China yang berlandaskan Agama China (Hua Jiao/Hoa Kauw) atau Shen Jiao (Sin Kauw) atau Chinese Religion yang di Indonesia digolongkan sebagai Agama Buddha.
4. Agama Berperan Penting Dalam Sistem Pengobatan Naturopati
Begitu pula halnya dengan India yang secara logis, penduduknya seharusnya tidak sebanyak sekarang karena kemiskinan dan kerapnya kelaparan yang luar biasa dahsyatnya pada masa lampau dan bahkan sampai sekarang masih tampak di beberapa negara bagiannya, namun berkat pengobatan dan obat-obatan tradisionalnya yang berlandaskan Agama Hindu dan Agama Buddha yang juga cukup terkenal itulah yang telah membuat bangsa ini menjadi bangsa pertama terbanyak di dunia dengan penduduknya yang berjumlah sekitar 1,429 miliar jiwa. Juga kecerdasan bangsa India setara dengan kecerdasan bangsa China.
5. Pengobatan Naturopati Telah Berperan Sejak Lama Di Nusantara
Indonesia yang terletak di atas bara api menyala dengan frekuensi bencana alam yang sangat kerap, ditambah kemiskinan akibat penjajahan dan pemerasan atau penindasan oleh para bangsawan di masa sebelum kemerdekaan, dengan berbagai kelaparan dan serangan wabah penyakit, bahkan sampai sekarang masih terjadi kelaparan dan busung lapar di beberapa daerah tertentu, seyogyanya menjadikan jumlah penduduknya tidak sebanyak seperti sekarang, namun berkat obat tradisionalnya (dalam bumbu masak) maka rakyat Indonesia berhasil survive sehingga berpenduduk sekitar seperempat miliar jiwa.
6. Indonesia Adalah “Negeri Jamu” Sejak Masa Lampau
Hal itu tidaklah mengherankan mengingat Indonesia adalah “Negeri Jamu” yang berlandaskan Agama Asli Nusantara seperti Agama Kejawen, Kaharingan, Sunda Wiwitan, Aluk Todolo Toraja, Parmalim Batak, dan lain-lain, di mana rakyatnya mengonsumsi obat tradisional secara cukup mencolok, sehingga telah membuat rakyat Indonesia menjadi bangsa dengan jumlah penduduk terbanyak ke-4 di dunia, yakni sekitar 274 juta jiwa. Bangsa Pakistan dan Bangladesh sebagai pecahan dari bangsa India, juga berjumlah sangat banyak berkat pengobatan tradisional India, di mana India di masa lampau juga meliputi kedua negara ini.
7. Perbedaan Prinsipiil Pola Pengobatan Alopati Dan Naturopati
Ilmu pengobatan Allopati berkembang ke arah pola kuantitatif dan deduktif yang berorientasi pada pendekatan kultural (budayawi) dengan mengutamakan akal (nalar) sehingga bersifat aprioritas yang penuh prasangka dan konflik, dan meninggalkan cikal-bakalnya yakni ilmu pengobatan Naturopati yang berpola kualitatif dan induktif yang berorientasi pada pendekatan natural (alamiah) dengan mengutamakan pengalaman empiris sehingga bersifat aposterioritas yang penuh dengan kedamaian, kerukunan, dan keserasian, dengan diri pribadi, lingkungan alam, lingkungan buatan, dan dengan lingkungan sosial.
7. Cara Kerja Obat Tradisional (Naturopati):
Semua Cara Kerja Obat Tradisional Mirip Dengan Obat Farmasi Barat, dengan beberapa keunggulan. Obat tradisional bekerja menyehatkan tubuh, berkat berbagai mekanisme farmakodinamika secara laun, untuk fungsi tertentu:
- Meningkatkan daya tahan tubuh atau kekebalan tubuh.
- Meningkatkan atau menurunkan metabolisme tubuh dan kerja Kreb Cycle.
- Meningkatkan atau menurunkan kemampuan regenerasi sel tubuh.
- Memperpanjang usia sel tubuh dan mengganti sel yang mati.
- Menetralisir racun tubuh dan radikal bebas beserta toksin kuman.
- Menambah atau mengurangi darah dan merawat saluran kardiovaskuler.
- Melancarkan peredaran darah dan getah bening.
- Menormalkan kimia darah dan biokimia tubuh.
- Menyeimbangkan cairan dan elektrolit tubuh.
- Mengatur dan mengendalikan hormon dan enzim tubuh.
- Memperbaiki jaringan tubuh yang rusak dan aus.
- Menghambat proses terjadinya osteoporosis, penyakit kolagen, penyakit auto-imun, atau penyakit degenaratif.
- Melindungi organ jantung, hati, ginjal, paru-paru, limpa, lambung, usus, otot, tulang, otak, dan lain-lain.
- Meningkatkan kewarasan dan kesehatan otak seraya memperkuat jaringan otak.
- Menjaga fungsi susunan syaraf pusat dan syaraf tepi (perifer) serta ganglia, agar selalu intact.
- Meningkatkan absorpsi di usus akan zat gizi yang berguna, dan sebaliknya menghalangi penyerapan zat makanan yang tidak berguna atau malah merugikan tubuh.
- Meningkatkan atau menurunkan tonus otot kulit dan otot lainnya pada saat sadar, dan merelaksasikannya pada saat tidur.
- Menghambat pembesaran abnormal dari sel atau jaringan.
- Membakar atau justru memroduksi lemak tubuh, dan menghalangi atau mempergiat penyerapan lemak oleh usus.
- Merangsang atau menekan nafsu makan.
- Merangsang pengeluaran zat aktivator bagi pembuatan enzim yang berguna untuk mengawetkan umur manusia.
- Dan lain-lain.
8. Manfaat Obat Traditional (Naturopati)
Obat tradisional memiliki berbagai manfaat yang berbeda-beda, antara lain:
- Memperlambat proses penuaan dan mencegah penuaan dini.
- Meningkatkan fungsi organ dan jaringan tubuh.
- Merawat kulit tubuh, kulit wajah, rambut, dan gigi.
- Menegangkan kulit, menciutkan pori, melarutkan komedo.
- Mengembalikan stamina setelah lama sakit.
- Memulihkan tubuh setelah operasi, atau bersalin.
- Menguatkan ibu dan janin atau bayi pada kehamilan dan penyusuan.
- Menjernihkan penglihatan dan pendengaran serta fungsi indera lainnya.
- Membugarkan tubuh lemah dan lesu tanpa sebab yang jelas.
- Membantu penyembuhan penyakit yang tidak sembuh-sembuh (kronis), atau sakit dan sembuh silih berganti.
- Membantu penyembuhan penyakit fatal seperti tumor, kanker, hepatitis, struk, dan lain-lain.
- Meredam kelembapan (Hong Sip) penyebab remetik.
- Meredakan panas dalam, masuk angin, dan pegel linu.
- Melenyapkan nyeri otot dan sendi, kesemutan, dan ba’al (mati rasa).
- Meningkatkan daya pikir dan daya ingat.
- Membantu pengobatan berbagai penyakit fatal dan kronis bandel.
- Menjaga kebugaran tubuh, kesegaran jiwa, meningkatkan semangat dan kesadaran.
- Meningkatkan kualitas hidup dan kegairahan kerja.
- Melelapkan tidur, dan menggairahkan hidup.
- Meningkatkan stamina dan keperkasaan.
- Memungkinkan pengeluaran Enzim SIRT1.
- Dan lain-lain.
Sumber: Buku Kembali Ke Alam (Back to Nature)
oleh Dr. Aggi Tjetje & Dr. Some
(Suatu Tinjauan Mendalam Akan: Kiprah dan Sumbangsih Serta Pengabdian Pengobatan Tradisional Dalam Pembangunan Nasional)