HAKIKAT TUBUH DAN JIWA MANUSIA

03 Mar 2023

HAKIKAT  TUBUH  DAN JIWA MANUSIA


1. Hakikat Tubuh Manusia


Manusia  Adalah  Persatuan  Dari  Banyak  Sel  Yang  Semula  Terpisah

Tubuh manusia terdiri atas perpaduan berbagai sel sejenis yang bergabung menjadi satu sehingga membentuk jaringan di mana beberapa jaringan ini bergabung membentuk satu organ, dan beberapa organ bergabung membentuk tubuh, sedemikian rupa sehingga saling mendukung secara bersinergis. Dengan demikian, tubuh manusia itu sesungguhnya merupakan gabungan dari sejumlah sel yang banyak sekali, yang bergabung menjadi satu kesatuan dalam satu sosok manusia. Penggabungan itu telah melalui tahap evolusi yang amat lama. Dari mula-mula bersel tunggal sampai kemudian menjadi sosok yang kompleks.


Bertahannya  Umur  Disebabkan  Oleh  Keserasian   Koordinasi  Antar  Sel

Setelah manusia bertambah tua usianya, maka sel-sel yang berbeda tersebut mulai lemah koordinasinya karena proses penuaan pada masing-masing organ, sehingga sel mulai bertendensi liar atau berjalan sendiri-sendiri. Berkuranglah kerjasama koordinatif untuk saling membantu. Alhasil, terjadilah kecenderungan berdisintegrasi dan terus berlanjut hingga pada akhirnya sama-sama musnah (mati). Obat, terutama tonikum yang dikonotasikan sebagai obat panjang umur, bertujuan untuk menjaga kerjasama di antara sel yang berbeda-beda itu agar tetap terjalin sinerginya sambil meremajakan sel tersebut selama mungkin.


Manusia  Adalah  “Robot“  Yang  Tersusun  Dari  Berbagai  Onderdil  Organik

Sel-sel tubuh bekerjasama secara hierarkis horizontal, bukan vertikal, karena secara palaentologis, tubuh makhluk bersel banyak, termasuk manusia, terbentuk secara evolutif dari gabungan berbagai macam kelompok sel yang pada mulanya mandiri terpisah-pisah, di mana kelompok sel yang sejenis itu juga pada mulanya mandiri sendiri-sendiri secara tunggal. Melalui proses ratusan juta tahun, sel-sel sejenis itu bergabung menjadi sekelompok sel sejenis, yang kemudian bergabung dengan kelompok sel lain sampai akhirnya terbentuk makhluk hidup dewasa ini. Sel yang sejenis maupun tidak, bergabung demi kemudahan survivalitas mereka.                                                                                                                                                                                                 


Tujuan  Sehat  Adalah  Menjaga  Keseimbangan  Dan  Sinergisme  Sel

Pengobatan tradisional, terutama yang bersifat preventif seperti tonikum, bertujuan menyerasikan dan menyelaraskan berbagai kelompok sel itu. Berbagai kelompok sel itu dihubungkan satu sama lain oleh kelompok lain yakni kelompok sel humoral, kelompok sel hormonal, kelompok sel darah, berikut produk dan produk sampingannya. Kelompok sel yang terpenting adalah sel darah karena humor (cairan tubuh), hormon, enzim, cairan limfe (getah bening) dan lain-lain hanyalah produk dari sel, bukan selnya sendiri, sedangkan cairan darah adalah terutama selnya sendiri yang beredar di samping serum plasmanya.


Ada  Sarana  Penghubung  Konkret  Dan  Ada  Sarana  Penghubung  Imajiner

Penghubung atau pengikat antar kelompok sel adalah berbagai cairan tersebut di samping susunan syaraf yang terbentuk oleh sel juga. Sel syaraf itu langsung menghubungkan berbagai kelompok sel. Akan halnya pengobatan tradisional China, maka terdapat suatu jaringan imajiner yang berbentuk pembuluh bagi aliran enerji (Qi) yang menghubungkan aliran enerji dari berbagai bagian tubuh dengan alam besar (makrokosmos). Jaringan saluran enerji yang disebut meridian ini tidak ada secara kasat mata, namun keberadaannya yang hanya secara hipotetis imajiner semata tetapi dirasakan kehadirannya secara praktis.


2.  HAKIKAT  JIWA  (PSIKE)  MANUSIA 


Pengetahuan  Akan  Jiwa  Masih  Cukup  Minim

Manusia terdiri atas raga dan jiwa, lahir dan batin, fisik dan psike. Mengenai fisik atau raga, ilmu pengetahuan telah berhasil mengungkapnya secara signifikan karena bersifat konkret dan nyata, namun untuk jiwa, belum berhasil diungkap secara memuaskan karena jiwa adalah sesuatu yang abstrak dan imajiner. Apa yang berhasil diungkap oleh ilmu pengetahuan akan jiwa, hanyalah apa yang didasarkan pada pengalaman empiris. Walaupun belum tentu benar dugaan atau hipotesis tentang jiwa, namun karena efektif untuk pengobatan jiwa, maka penemuan manusia di bidang kejiwaan dipakai demi kesejahteraan manusia.


Manfaat  Praktis  Lebih  Berguna  Bagi  Manusia  Ketimbang  Teori

Banyak hal yang tidak sesuai dengan kenyataan, namun ternyata efektif secara praktis. Misalnya pengetahuan akan arus listrik yang sampai sekarang masih bersifat hipotesis atau postulat. Contoh yang mencolok adalah ramalan filsuf Yunani yang bernama Thales (Bapak Filsafat Yunani) yang pada abad ke-5 SM meramalkan akan terjadi gerhana matahari pada tanggal tertentu pada 75 tahun kemudian. Ternyata apa yang diramalkan itu sungguh-sungguh terjadi secara tepat. Padahal, pengetahuan astronomi pada waktu itu menganggap matahari beredar mengelilingi bumi yang datar dan diam statis mengapung di atas air.


Nafsu  Syahwat  Manusia  Menyebabkan  Adanya  Kehidupan

Menurut Bapak Ilmu Jiwa yakni Sigmund Freud, jiwa manusia terdiri dari Id, Ego, dan Superego, dan jiwa manusia terbagi atas alam sadar dan alam bawah sadar. Segala perbuatan dan motivasi manusia didorong oleh Libido atau yang secara awam berarti birahi (nafsu atau syahwat). Bagi Freud, cinta orang tua kepada anak dan sebaliknya, tak pelak lagi pasti dilandasi oleh Libido. Orang bekerja atau berupaya untuk meraih suatu cita-cita pun digerakkan oleh Libido. Dengan demikian, Libido ini adalah motivator dari segala kegiatan manusia, baik yang bersifat seksual maupun nonseksual. Pertengkaran pun didasarkan pada Libido.


Jiwa  Dapat  Dianalisis  Untuk  Melacak  Rekam  Jejaknya

Sigmund Freud berkiprah dengan teorinya tentang psikoanalisis yakni suatu metode untuk menganalisis segala persoalan jiwa manusia. Semua sikap dan perilaku serta sifat, dapat dipelajari dan dicari sumber asal mula penyebabnya di dalam jiwa manusia melalui psikoanalisis. Dengan demikian, psikoanalisis adalah pisau analisis yang sangat tajam untuk mengupas jiwa manusia sampai ke akarnya guna mengetahui duduk persoalan yang melandasi suatu perilaku atau sifat. Analisisnya dilakukan secara runtut mundur ke belakang dari saat terkini, terus sampai masa muda atau masa kecil penderita di masa lampau.


Self  Punishment  Merupakan  Mekanisme  Penghukuman  Oleh  Hati  Nurani

Sigmund Freud menjelaskan bahwa semua kecelakaan dan cidera, disebabkan oleh penghukuman oleh jiwa kepada dirinya sendiri. Orang teriris jarinya ketika memotong sayur atau daging, atau orang yang jatuh terjerembab, disebabkan oleh karena ia menghukum dirinya sendiri atas suatu perbuatan yang dinilai oleh hati nurani di alam bawah sadar sebagai suatu yang buruk atau salah. Dari hasil psikoanalisis, dapatlah diketahui apa yang membuat seseorang merasa bersalah atau berdosa, dan dari hasil itu juga dapatlah ditentukan terapi psikis yang tepat bagi orang yang merasa bersalah itu. Psikoanalisis adalah senjata andalan Freud.


Sumber: Buku Kembali Ke Alam (Back to Nature)

oleh Dr. Aggi Tjetje & Dr. Some

(Suatu Tinjauan Mendalam Akan: Kiprah dan Sumbangsih Serta Pengabdian Pengobatan Tradisional Dalam Pembangunan Nasional)