PENGARUH PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA OBAT ALAMI
Alam Bekerja Secara Mekanistis Dan Deterministis
Polusi yang terjadi akan mengubah sifat dari tumbuhan, yang pada gilirannya, tumbuhan ini akan beradaptasi dan bermutasi sehingga memiliki kekebalan atau daya tahan terhadap pencemaran lingkungan, di mana tumbuhan ini pada giliran berikutnya akan memberikan kekebalan dan daya tahan itu kepada manusia pengguna tumbuhan tersebut sebagai makanan atau obat tradisional. Oleh karena itu, manusia tidak perlu khawatir secara berlebihan akan pencemaran yang dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit baru, karena alam akan menyesuaikan penghuni dengan kebutuhannya melalui mekanisme homeostatik.
Alam Amat Rasional Dan Kausal Serta Pasti
Tumbuhan di alam tropis menyerap lebih banyak sinar matahari ketimbang tumbuhan di negeri bermusim empat, sehingga tumbuhan tersebut telah beradaptasi untuk menangkal dampak dari sinar ultraviolet. Oleh karena itu, mengonsumsi sayuran dan buah-buahan tropis bagi penduduk lokal akan memberikan manfaat bagi resistensi terhadap dampak sinar matahari terhadap tubuh terutama kulit. Jika penduduk beriklim tropis mengonsumsi tumbuhan dari negeri bermusim empat, maka tak pelak lagi daya tahan tubuhnya terhadap cahaya ultra violet dari matahari pun akan rendah, dengan segala dampaknya.
Lain Padang Lain Belalang, Lain Lubuk Lain Ikannya
Sebaliknya, penduduk di negeri beriklim dingin jika mengonsumsi tumbuhan dari negeri tropis maka akan memeroleh kelebihan unsur yang hanya berguna untuk menangkal sinar matahari berlebih, dengan segala dampaknya. Itulah sebabnya seorang pakar Jepang memperkenalkan pola makan Makrobiotik untuk melawan penyakit kanker, yaitu mengharamkan pengonsumsian tumbuhan yang berasal dari negeri tropis. Ini hanya cocok untuk penduduk di negeri beriklim dingin tetapi tidak cocok untuk penduduk di negeri beriklim tropis. Akan tetapi, pola Makrobiotik ini ternyata banyak diikuti oleh penderita kanker dari negeri tropis.
Kandungan Obat Dan Nutrisi Tergantung Pada Lokasi Tumbuhnya
Seharusnya, penduduk dari negeri beriklim tropis, jika terkena penyakit kanker atau penyakit lainnya, bahkan sekedar untuk pencegahan, janganlah memakan tumbuhan yang berasal dari negeri dengan empat musim. Oleh karena itu, untuk dapat hidup sehat, seyogyanya penduduk di negeri beriklim tropis memantang sayuran dan buah-buahan yang diimpor dari negeri bermusim empat. Tumbuhan di negeri bermusim empat itu telah beradaptasi terhadap sinar matahari yang kurang intens dan kelembaban udaranya yang rendah. Ini berpengaruh pada konstitusi tumbuhan yang pada gilirannya berpengaruh pada nutrisi atau gizinya.
Habitat Di Tiap Tempat Hanya Cocok Untuk Penghuninya
Sebaliknya jika sedang berada di negeri yang memiliki iklim dingin, penduduk dari negeri tropis seyogyanya mengonsumsi sayuran dan buah-buahan dari negeri tersebut, jangan mengonsumsi tumbuhan yang berasal dari negeri tropis, karena tidak cocok. Alam telah mengatur segala sesuatunya sesuai dengan hukum dan ketetapannya. Ikan jenis yang sama dari laut Jakarta dan laut Pelabuhan Ratu, jika dipertukarkan habitatnya, akan mengalami keguncangan hidupnya, bahkan mungkin tidak dapat bertahan hidup, hanya karena jenis makanan dan millieunya berbeda dari habitat asalnya. Begitu pula halnya dengan manusia.
Sumber: Buku Kembali Ke Alam (Back to Nature) oleh Dr. Aggi Tjetje & Dr. Some