Tuntutan konsumen untuk memperoleh produk dengan kualitas terbaik dan harga murah sudah merupakan hal yang biasa. Namun, produk berkualitas juga memerlukan bahan baku yang berkualitas pula. Sayangnya hal ini tidak didukung oleh perekonomian dimana inflasi selalu mengalami kenaikan dan berdampak pada harga bahan baku produk.
Untuk menyiasati mahalnya bahan dan menjaga loyalitas konsumen, tidak jarang produsen melakukan kecurangan agar dapat meraih keuntungan singkat dengan mengancam keselamatan konsumen. Produsen menambahkan zat-zat yang sebenarnya dilarang dan berbahaya bagi kesehatan. Efeknya tidak hanya dapat dirasakan dalam jangka pendek seperti mual, sesak nafas, diare, maupun jantung berdebar namun mencapai jangka panjang seperti kanker hingga berujung pada kematian.
Inilah zat-zat berbahaya yang memicu penyakit kanker:
1. Dioksin
Dioxin dihasilkan dari pembakaran sampah, hasil samping produk pestisida, pembakaran dari proses produksi baja atau proses kimia suatu produk yang menggunakan chlor sebagai pemutih seperti kertas, plastik, bahan T-shirt dan sebagainya. Dioxin adalah senyawa yang tergolong karsionogenik. Dampak keracunan dioxin untuk jangka panjang adalah kanker dan aterosklerosis sehingga menaikkan angka kematian sampai 46 % pada beberapa kasus. Karena sumber dioxin bisa dari berbagai materi yang ada di sekitar kita, maka dioxin menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia, karena pengaruh negatifnya sudah dapat dicapai hanya pada dosis yang sangat rendah yaitu beberapa part per trillum dalam lemak tubuh kita. Zat dioksin digunakan dalam pembuatan pembalut sehingga apabila terakumulasi pemakaiannya dalam jangka panjang dapat memicu kanker serviks.
2. MSG
Zat ini juga terdapat dalam dapur rumah yang memiliki peran penting dalam memberikan cita rasa bagi makanan sehingga menimbulkan rasa gurih. Namun kandungan MSG pad produk seperti snack, makanan kaleng, daging olahan, mie instant dan junk food sangat berlebihan sehingga tidak heran baik anak maupun orang dewasa memiliki rasa ketagihan terhadap produk pangan tersebut. Jika terakumulasi secara terus menerus dalam tubuh dapat memicu kanker.
3. Pemanis buatan (sakarin)
Rasa manis yang timbul diawalnya dan pahit setelahnya adalah karakteristik dari sakarin saat dikonsumsi. Konsumen memilih menggunakan sakarin karena hanya dengan sedikit sakarin dapat memberikan rasa yang jauh lebih manis dibandingkan gula. Harga sakarin yang murah menjadi alasan produsen tetap menggunakan sakarin, Apabila dikonsumsi dalam jangka panjang, maka akan menimbulkan resiko kanker otak.
4. Pewarna sintetis
Makanan yang memiliki warna cerah dipercaya dapat menarik selera makan seseorang. Saat ini pewarna makanan dalam berbagai ukuran dan warna tersedia dipasar. Namun, demi memperoleh keuntungan, produsen memilih produk pewarna sintetis yang umumnya digunakan sebagai pewarna tekstil antara lain Rhodamin B (warna merah), methanyl yellow (warna kuning) serta malachite green (warna hijau). Jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan kanker hati
5. Formaldehid
merupakan cairan tidak berwarna yang digunakan sebagai desinfektan, pembasmi serangga, dan pengawet yang digunakan dalam industri tekstil dan kayu. Zat yang umunya digunakan sebagai pengawet mayat ternyata telah lama disalahgunakan untuk ditambahkan ke produk pangan. formalin biasa digunakan untuk mengawetkan mie basah, baso, ikan, ayam atau tahu. Apabila dikonsumsi dalam jangka panjang dapat menyebabkan anemia, rambut rontok dan kanker.
6. Boraks
merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai industri non-pangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks disalahgunakan dengan menambahkannya ke dalam produk pangan yaitu bakso dengan tujuan untuk memperoleh tekstur bakso yang kenyal serta tahan lama. iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi mata dan kerusakan ginjal merupakan efek samping yang ditimbulkan akibat mengonsumsi boraks dan penggunaan jangka panjang dapat mencetus penyakit kanker.
7. Styrene (stereofoam)
Kanker darah dan limfoma. Selain itu, ada juga fakta yang menunjukkan bahaya styrene bagi manusia karena bisa menyebabkan kanker pankreas dan esofagus.
8. Perfluorocarbon (PFC)
PFC merupakan jenis bahan kimia yang banyak digunakan pada produk panci anti-lengket dan pengemas makanan yang bersifat menolak air dan lemak. Biasanya zat ini masuk ke dalam tubuh melalui makanan, uap atau debu yang ada di sekitar ruangan rumah sehingga Anda pasti tidak akan menyadarinya. Menurut penelitian, paparan PFC dalam tubuh manusia khususnya di kalangan perempuan sangat erat kaitannya dengan menopause atau percepatan penuaan yang lebih dini yang ditandai dengan kandungan estrogen yang rendah.
Diolah dari berbagai sumber
oleh Lingga Yuliana