Detoksifikasi merupakan proses pengeluaran racun dari tubuh baik secara alami maupun non-alami dengan tujuan untuk menjaga kesehatan tubuh. Racun yang berada dalam tubuh berasal dari makanan, minuman, polusi udara, residu, bahkan radikal bebas yang menjadi sumber dari penyakit dalam tubuh. Proses detoks juga membantu memperbaiki metabolisme dan kemampuan tubuh dalam membuang racun (toksin) dari dalam tubuh secara alamiah.
Manfaat dari detoksifikasi, antara lain:
- Mencegah penyakit.
- membersihkan organ tubuh.
- Membersihkan bagian dalam tubuh dari toksin-toksin yang berbahaya.
- Membersihkan jerawat
- Memperlambat proses penuaan (anti-aging).
- Meningkatkan vitalitas dan fleksibilitas tubuh.
- Meningkatkan fertilitas.
Ada beberapa cara proses detoksifikasi yang dapat dilakukan sendiri, yaitu:
1. Menjadwalkan jam tidur yang berkualitas
Sangat tidak dianjurkan bagi seseorang untuk begadang bahkan melewatkan jam tidurnya. Inilah jadwal detoksifikasi alami yang dilakukan tubuh setiap malamnya:
- Pukul 21.00-23.00, masa pembuangan zat-zat tidak berguna di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik.
- Pukul 23.00-01.00, masa untuk proses detoksinasi di bagian hati. Agar dapat berjalan, Anda harus dalam keadaan tertidur pulas.
- Pukul 01.00-03.00, proses detoksinasi di bagian empedu, juga harus berlangsung dalam kondisi tidur.
- Pukul 03.00-05.00, proses detoksinasi di bagian paru-paru. Inilah sebabnya, penderita batuk akan mengalami batuk hebat saat dini hari. Karena proses pembersihan kotoran telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk saat itu agar tidak merintangi proses pembuangan kotoran secara alami.
- Pukul 24.00-04.00, sumsum tulang belakang memproduksi darah.
- Pukul 05.00-07.00, pembersihan di bagian usus besar, harus buang air.
- Pukul 07.00-09.00, waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil. Karenanya, jangan lewatkan sarapan.
2. Mengonsumsi makanan serat
Menu detoks mencakup buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Juga dapat ditambah dengan teh herbal atau teh hijau. sayuran dan buah tertentu yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu. Buah dan sayuran ini dikonsumsi mentah, tanpa diproses/dimasak terlebih dahulu.
3. Olahraga
Olahraga ringan seperti jogging selain dapat memberikan kebugaran bagi tubuh juga membuat pernafasan lancar dan sekaligus proses detoksifikasi alami dari keringat yang dikeluarkan saat berolahraga.
4. Rileksasi
Secara tidak langsung, rileksasi merupakan proses detoksifikasi yang sangat menyenangkan dan menyehatkan pikiran. Rileksasi dapat dilakukan dengan yoga, menghirup aromaterapi, melakukan body spa, sekaligus menikmati waktu luang dengan secangkir green tea.
5. Puasa
Cara ini identik dengan kegiatan yang dilakukan kaum muslim selama 1 bulan penuh. Tapi tahukah anda, puasa merupakan salah satu cara proses detoksifikasi yang tepat bagi tubuh. pengertian puasa adalah menahan hawa nafsu untuk tidak makan dan minum, serta tidak melakukan hal-hal buruk yang dilarang oleh agama dalam periode waktu tertentu. Ketika sedang berpuasa, cadangan lemak yang tertimbun dalam tubuh akan diubah dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi harian kita. Bersamaan dengan proses tersebut, terjadi pelepasan bahan-bahan kimia yang terikat dalam lemak untuk kemudian dikeluarkan melalui urine, tinja, dan keringat.
7. Muntah
Semua orang berpikir bahwa muntah sangat menganggu sekali tidak hanya bagi diri sendiri maupun orang disekitarnya. Orang akan memuntahkan segala sesuatu yang dikonsumsi terakhir kali. Tapi tahukah bahwa muntah juga merupakan bagian dari detoksifikasi? Detoksifikasi ini bukanlah detoksifikasi yang dapat dilakukan sesuka hati. Ini merupakan tindakan awal untuk mengurangi kadar alkohol dari dalam tubuh. Namun proses ini harus dibantu dengan pemberian cairan elektrolit. Cairan elektrolit berguna untuk mengatasi kekurangan cairan tubuh. Setelah itu dokter akan memberikan obat-obatan lain guna membantu proses pembersihan alkohol dari liver.
8. Mengonsumsi suplemen yang mendukung detoksifikasi
Banyak jenis suplemen yang tersedia di pasaran untuk mendukung proses detoksifikasi secara sintetis seperti suplemen yang mengandung antioksidan, suplemen yang mengandung glutahione, dan lain sebagainya.
Penulis: Lingga Yuliana (diolah dari berbagai sumber)