Rinitis Atrofi(Ozaena)

Definisi
Rinitis atrofi adatah suatu penyakit infeksi hidung kronik dengan tanda adanya atrofi progresif tulang dan mukosa konka. Secara klinis, mukosa hidung menghasilkan sekret kental dan cepat mengering, sehingga terbentuk krusta berbau busuk. Sering mengenai masyarakat dengan tingkat sosial ekonomi lemah dan lingkungan buruk. Lebih sering mengenai wanita, terutama pada usia pubertas.

Etiologi
Belum jelas. Beberapa hal yang dianggap sebagai penyebabnya seperti infeksi oleh kuman spesifik, yaitu spesies Klebsiella, yang sering Klebsiella ozanae, kemudian stafilokok, streptokok, dan Pseudomonas aeruginosa, defisiensi Fe, defisiensi vitamin A, sinusitis kronik, kelainan hormonal, dan penyakit kolagen. Mungkin berhubungan dengan trauma atau terapi radiasi.

Manifestasi Klinis
Keluhan subyektif yang sering ditemukan pada pasien biasanya napas berbau (sementara pasien sendiri menderita anosmia), ingus kental hijau, krusta hijau, gangguan penciuman, sakit kepala, dan hidung tersumbat.

Pada pemeriksaan THT ditemukan rongga hidung sangat lapang, konka inferior dan media hipotrofi atau atrofi, sekret purulen hijau, dan krusta berwarna hijau.

Pemeriksaan Penunjang
Dapat dilakukan transiluminasi, foto sinus paranasal, pemeriksaan mikroorganisme dan uji resistensi kuman, pemeriksaan darah tepi, pemeriksaan Fe serum, dan serologi darah. Dari pemeriksaan histopatologi terlihat mukosa hidung menjadi tipis, silia hilang, metaplasia torak bersilia menjadi epitel kubik atau gepeng berlapis, kelenjar berdegenerasi dan atrofi, jumlahnya berkurang, dan bentuknya mengecil.

Penatalaksanaan
Belum ada yang baku. Penatalaksanaan ditujukan untuk menghilangkan etiologi, selain gejalanya. Dapat dilakukan secara konservatif atau operatif. Secara konservatif dapat diberikan:

1. Antibiotik berspektrum luas atau sesuai uji resistensi kuman sampai gejala hilang.

2. Obat cuci hidung agar bersih dari krusta dan bau busuk hilang dengan larutan Betadine satu sendok makan dalam 100 cc air hangat atau :NH4Cl NaHCO3 NaCl aaa 9 Aqua ad 300

Satu sendok makan larutan tersebut dicampur 9 sendok makan air hangat, atau dengan larutan garam hangat (garam dapur). Larutan dimasukkan ke dalam rongga hidung dan dikeluarkan lagi dengan menghembuskan kuat-kuat atau yang masuk ke nasofaring dikeluarkan melalui mulut. Dilakukan 2 kali sehari.

3. Vitamin A 3 x 50.000 unit selama 2 minggu

4. Preparat Fe

5. Pengobatan sinusitis, bila terdapat sinusitis.

Bila pengobatan konservatif adekuat yang cukup lama tidak menunjukkan perbaikan, pasien dirujuk untuk dilakukan operasi penutupan lubang hidung. Prinsipnya mengistirahatkan mukosa hidung pada nares anterior atau koana sehingga menjadi normal kembali selama 2 tahun. Atau dapat dilakukan implantasi untuk menyempitkan rongga hidung.