Vertigo

Vertigo

Vertigo adalah ilusi gerakam yaitu pasien me­rasa bahwa ia sedang berputar di alam raya (vertigo subjektif) atau bahwa sekelilingnya berputar di sekitar dirinya (vertigo objektif). Ia mungkin merasa ditarik ke samping, seolah-olah ditarik oleh sebuah magnet.

Sebagai gejala umum, vertigo biasanya dimulai tiba-tiba dan bisa bersifat sementara atau permanen dan ringan atau hebat.  Vertigo dapat memburuk ketika pasien bergerak dan mereda saat pasien berbaring. Keadaan ini sering dirancukan dengan pening sensasi tidak seimbang dan sakit kepala ringan yang tidak spesifik. Namun, berbeda dengan pening. vertigo biasanya disertai oleh mual dan muntah, nistagmus. dan tinitus atau cacat dengar. Dan meskipun koordinasi anggota gerak pasien tidak terpengaruh, dapat terjadi cara jalan vertiginus.

Vertigo dapat berasal dari kelainan neurologi atau otologi yang memengaruhi aparatus keseimbangan (vcstibulum, kanalis semisirkularis, saraf kranialis kedelapan. nuklei vestibular pada batang otak hubungan lobus temporal, dan mata). Namun. gejala ini juga bisa berasal dari keracunan alkohol. hiperventilasi, dan perubahan postural (vertigo postural jinak). Juga bisa merupakan efek samping dari obat. uji, atau prosedur tertentu.


Anamnesis & Pemeriksaan Fisik

Mintaiah agar pasien menguraikan awitan dan durasi vertigonya dan dengan hati-hati. bedakan gejala ini dari pening. Apakah pasien merasa bergerak atau kelilingnya yang berputar di sekitarnya? Seberapa sering serangan ini terjadi? Apakah vertigo terjadi setefah pasien mengubah posisinya atau terjadi tanpa bisa diduga? Cari tahu apakah pasien bisa berjalan selama serangan, apakah ia menyandar ke satu sisi. dan apakah ia sudah pernah terjatuh. Tanyakan apakah ia mengalami mabuk perjalanan dan apakah ada satu posisi yang lebih ia sukai selama serangan. Lakukan pemeriksaan riwayat obat dan perhatikan bukti penyalahgunaan alkohol.Lakukan pemeriksaan neurologi, dengan berfokus khususnya pada fungsi saraf kranialis kedelapan. Amati cara jalan dan postur pasien, apakah ada keabnormalan.

Penyebab Medis

  • Neuroma akustik

Neuroma akustik menyebabkan vertigo intermiten yang ringan dan cacat dengar sensorineural yang unilateral. Temuan lain mencakup tinitus. sakit postaurikular atau subosipital, dan pada kompresi saraf kranialis paralisa

  • Vertigo positional jinak

Pada vertigo posisiona! jinak, debris daiam kanalis semisirkularis menyebabkan vertigo pada waktu posisi kepaia diubah. yang berlangsung selama beberapa menit. Vertigo ini biasanya bersifat sementara dan dapat diobati secara efektif dengan manuver posisional.

  • Iskemia batang otak

Iskemia batang otak menimbulkan vertigo yang mendadak dan hebat. yang menjadi episodikdan akhirnya persisten. Temuan terkait mencakup ataksia, mual, muntah, kenaikan tekanan darah, takikardia, nistagmus. dan deviasi mata ke samping ke arah sisi lesi. Hemiparesis dan parestesia juga dapat terjadi

  • Trauma kepala

Vertigo yang perslsten. yang terjadi segera sesudah cedera kepala, menyertai nistagmus spontan atau posisional dan jika tulang temporal fraktur, akan terjadi cacat dengar. Temuan terkail mencakup sakit kepala, mual, muntah, dan penurunan LOC. Perubahan tingkah laku, diplopia atau penglihatan kabur, kejang, defisit motoris atau sensoris, dan tanda-tanda kenaikan tekanan intrakranial juga bisa terjadi.

  • Herpes zoster 

Infeksi herpes pada saraf kranialis kedelapan menimbulkan vertigo yang mendadak, disertai oleh paralisa wajah, cacat dengar pada telinga yang terkena. dan lesi vesikular herpetik pada kanalis auditoris.

  • Labirintitis

Vertigo yang Kebal dimulai mendadak pada labirintitis. Vertigo dapat terjadi dalam episod tunggal atau kambuhan selama berbulan-bulan atau berlahun-tahun. Temuan terkait mencakup mual, muntah, cacat dengar sensorineural yang progresif, dan nistagmus.

  • Penyakit Meniere

Pada penyakit Meniere, disfungsi labirin menyebabkan timbulnya vertigo yang mendadak, yang berlangsung beberapa menit, jam, alau hari. Episod vertigo hebat yang tidak bisa ditebak dan cara jalan yang goyang, dapat menyebabkan pasien jatuh. Selama serangan, gerakan kepala atau mata yang tiba-tiba dapat memicu mual dan muntah.

  • Sklerosis multipel (MS), Pada MS,

vertigo episodik dapat terjadi pada tahap awal dan menjadi persisten. Temuan awal lainnya adalah diplopia, penglihatan kabur, dan parestesia. MS juga menimbulkan nistagmus sembelit. keiemahan otot, paralisa, spastisitas. hiperrefleksia, tremor intensional, dan ataksia.

  • Kejang.

Kejang lobus temporal dapat menimbulkan vertigo, biasanya disertai dengan gejala lain dari kejang kompleks sebagian.

  • Neuritis vestibular.

Pada neuritis vestibular, vertigo hebat biasanya dimulai mendadak dan berlangsung selama beberapa hari, tanpa tinitus atau cacat dengar. Temuan lain mencakup mual, muntah, dan nistagmus


Penyebab lain

  • Uji diagnosis.

Pengujian kalorik (me-ngirigasi telinga dengan air hangat atau dingin) dapat menimbulkan vertigo.

  • Obat dan alkohol.

Obat tertentu atau alkohol dalam dosis tinggi atau toksik dapat menimbulkan vertigo. Obat-obat ini mencakup salisilat, aminoglikosid, antibiotik, kuinin, dan kontrasepsi hormonal.

  • Operasi dan prosedur lain.

Operasi telinga dapat menimbulkan vertigo yang ber­langsung selama beberapa hari. Pemberian kompres panas atau tete.s telinga atau cairan irigasi yang berlebihan juga bisa menimbulkan vertigo.


Pertimbangan Keperawatan

  • Letakkan pasien pada posisi yang nyaman.
  • Pantau tanda vital dan LOC.
  • Lakukan tidakan untuk memberi keamanan kepada pasien.
  • Gelapkan ruangan dan jaga pasien tetap tenang.
  • Berikan obat untuk mengendalikan mual dan muntah serta mengurangi iritasi labirin.
  • Siapkan pasien untuk menjalani uji diagnosis seperti elektronistagmografi, EEG, dan foto rontgen dari telinga tengah dan dalam.

Pelatihan pasien

  • Jelaskan kepada pasien penyebab vertigo dan pengobatannya.
  • Jelaskan tindakan keselamatan kepada pasien.
  • perubahan posisi yang mendadak dan pekerjaan yang berbahaya