JAHE MERAH
Zingiber officinale Linn. Var rubrum.

KLASIFIKASI Jahe merah disebut Zingiber officinale Linn. Var. rubrum. Termasuk kedalam spesies jahe atau Zingiber officinale Rosc. Dan family tumbuhan zingibraceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah halia barah, halia udang atau jahe sunti.
SIFAT KIMIAWI Tumbuhan ini kaya dengan kandungan kimia, yang sudah diketahui antara lain :
Gingerol&m. terbang; limonene, 1,8 cineole, 10-dehydrogingerdione,6 gingerdione, alpha-lonolenic acid, arginine, aspartic, betha-sitosterol caprylic-acid, capsaicin, chlorogenic acid, farnesal, farnesene, farnesol.
EFEK FARMAKOLOGIS
Dalam pengobatan tradisional disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat;
Pedas, merangsang selaput lendir perut besar dan usus dan mengurangi rasa sakit. Memperkuat khasiat obat lain yang dicampurkannya
Efek zat aktif : limonene; (rimpang) menghambat jamur Candida albicans, antikholinesterase, obat flu, - 1,8 cineole (rimpang); mengatasi ejakulasi premature, anestetik, antikkholinesterase, perangsang aktifitas syaraf pusat, merasang ereksi, merangsang keluarnya keringet, pengaut hepar. 10- dehyederogingerdione (rimpang) penekan prostaglandin, 10-gingerdione (rimpang); penekan prostaglandin, 6-gingerdion penekan prostaglandin, 6 gingerol (rimpang); merangsang keluarnya Asi, penghambat enzim siklo oksigense, penekan prosta glandin. Alpha-linolenic-acid (rimpang) anti pendarahan diluar haid merangsang kekebalan tubuh, merangsang produksi getah bening.-arginine (rimpang); mencegah kemandulan memperkuat daya tahan sperma-aspartic acid (rimpang); perangsang syaraf, penyegar, -betha-sitosterol (rimpang) merangsang hormone androgen, menghambat hormon estrogen, mencegah hiper-lipoprotein melemahkan potensi sperma, bahan baku obat steroid-caprylic-acid; (rimpang) anti jamur candida albicans, -capsaicin (seluruh tanaman); merangsang ereksi, penghambat keluarnya enzim 5-lipoksigenase dan siklo-oksigenase, meningkatkan aktifitas kelenjar endokrin. –Chlorogenic acid (seluruh tanaman); farnesal (rimpang) mencegah proses penuaan, merangsang regenasi sel kulit-farnesol (rimpang) bahan pewangi, farfum, merangsang regenerasi sel normal.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN
Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan rimpang.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literature yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai Negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut:
1. Batuk kering yang tidak kunjung sembuh. Rhizoma (ditambah jamu) dikunyah, airnya ditelan.
2. Luka lecet, tikam, duri, gatal-gatal. Rhizoma dihaluskan.
3. Gigitan ular. Rhizoma ditumbuk, tambah garam sedikit, letakan pada tempat luka.
4. Kolera, bawang merah 50g, akar lempuyang 125g. biji kedawung 375,5g, jahe/jahe merah 100g. kulit manis 125g rebus dengan 1,5 ltr air sampai tinggal separohnya, sesudah itu dibu buhi cuka jawa 0,25 ltr dan tawas 50g, garam ½ sendok the. Saring bubuhi gula putih halus ¼ cangkir dan minyak poko 2 sendok makan dan kayu putih 3 sendok makan. Sebelum diminum dikocok dahulu.Penggunaan ; dewasa 1 sendok makan tiap ½ satu seperapat jam, anak-anak ½ sendok makan.
5. Obat kuat (aphrodisak); jahe secukupnya direbus, minum. Sebaiknya dengan campuran lain.
CARA BUDIDAYA
Prebanyakan tanaman menggunakan rimpang, tetapi rimpang baru tumbuh sesudah melampaui masa dorman beberapa bulan sampai dengan 6 bulan. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah dan pemupukan.