Broomrape, Cistamche salsa, Rou Tsung Rung (Rou Cong Rong).

  1. Broomrape, Cistamche salsa, Rou Tsung Rung (Rou Cong Rong).

 

 

  1. Nama Lain : Boschniakia glabra; Orobanche ammophyla.
  2. Properti Tumbuhan:
    1. Beberapa tanaman yang masuk dalam keluarga Orobanchaceae direpresentasikan dengan istilah tsung rung, yang semuanya dapat digunakan secara bergantian dalam pengobatan herbal.
    2. Herba ini adaiah tanaman parasit tahunan dengan batang-batang dan akar-akar bersisik yang menyerupai daging. Oleh karena itu, dalam bahasa Cina, tanaman ini memiliki awalan rou (daging).
    3. Batangnya yang berbentuk silinder tumbuh dari akar rumbi, keadaan mentah ataupun direbus dengan    daging.   
    4. Legenda    Cina klasik menyatakan bahwa tanaman ini   pada   mulanya   muncul   dari cairan   sperma   kuda   jantan   liar yang  terjatuh  ke  tar ah. 
    5. Batang berdaging itu dipersiapkan sebagai bahan obat dengan cara dibersihkan dan direndam ke dalam anggur, dan kemudian serat-serat di bagian tengahnya dihilangkan. Setelah itu, bahan ini diasinkan dan dikeringkan di bawah terik matahari.
    6. Bagian obat: batang yang berdaging.
  3. Daerah Asal Tumbuhan :  Cina utara, Mongolia dan Siberia.
  4. Properti Obat:
    1. Sifat: hangat.
    2. Citarasa: manis, asam, asin
    3. Relevansi: ginjal,jusus besar.
  5. Farmakologi:
    1. Daya Terapi / Khasiat:
      1. Memperkuat organ seksual dan meningkatkan dorongan seksual (aprosidiak);
      2. Menambah tenaga dan menyegarkan badan;
      3. Menghilangkan peradangan pada selaput-selaput lendir;
      4. Menenangkan dan melembutkan urat daging;
      5. Mencuci dan membersihkan perut (Peng-obatan Cina Tradisional: memperkuat yang-ginjal; meningkatkan yin-ginjal)
    2. Indikasi:
      1. Impotensi; infertilitas (pada laki-laki dan perem-puan);
      2. Ejakulasi dini;
      3. Pemancaran sperma diiuar orgasme yang tidak normal;
      4. Nyeri pinggang; sembelit; mati rasa dan nyeri di utut (Pengobatan Cina Tradisional: mengosongkan yang-ginjal; pengeringan, internal dalam usus besar).
    3. Dosis : untuk jamu seduh, kan herba ini sebanyak gram, jadikan dua ataji tiga dosis dan diminum pada saat perut kosong. Untuk bubuk obat, gunakan 2—3 granm, diminum tiga kali sehari saat perut kosong.
    4. Kontraindikasi : tidak ada.
    5. Kontradiksi : : bahan-bahan atau peralatan dari campuran dari besi.
  6. Catatan

“Kaum perempuan mengonsumsinya untuk mendorong proses ovulasi yang sehat dan menambah kesuburan, sedangkan laki-laki menikmatinya untuk memperkuat organ-organ seksual dan meningkatkan vitalitas seksual”.

 

Sumber: Diktat Bahan Ngajar Materiae Medicae Senensis - Fakultas Usadha (Kesehatan) IABN.