Benarkan Marah Menyebabkan Hipertensi?

09 Jul 2015

Selama ini kita jarang menghubungkan antara kondisi psikologis dengan berbagai penyakit fisik yang kita derita. Padahal ini ada kaitannya. Dalam pemahaman pengobatan cara tibbun nabawi diketahui bahwa penyakit fisik ada hubungan dengan kondisi psikologis seseorang sehingga untuk penyembuhan penyakit bukan hanya melalui fisik tapi juga upaya-upaya psikologis. Inilah yang jarang diketahui orang sehingga kebanyakan orang hanya fokus mencarikan obat-obat fisik tanpa memikirkan masalah psikologis nya.

Salah satu kondisi psikologis yang sering dihubungkan dengan penyakit fisik adalah marah menyebabkan hipertensi, benarkah demikian? Atau hipertensi dulu baru muncul kebiasaan pemarah? Dari mana yang benar awalnya? Di dalam pemahaman tibbun nabawi, atau penyembuhan dengan metode nabi, kita mengetahui bahwa syaitan banyak menghasut manusia, menggoda manusia dan meninggalkan berbagai penyakit hati dalam diri manusia seperti penyakit hati berupa sombong, dengki, pemarah, dendam dan sebagainya. Penyakit ini dihembuskan syaitan kepada manusia melalui aliran darah dan masuk ke dalam hati sehingga sering disebut dengan penyakit hati. Begitu jahatnya syaitan ternyata bukan hanya penyakit hati saja yang mereka tinggalkan dalam diri manusia, bekas dari penyakit hati itu pun akan dirasakan oleh manusia, termasuk penyakit hati pemarah akan membuat tekanan darah yang tidak stabil dan terlalu tinggi, yakni penyakit hipertensi tersebut. Jadi semakin kita sering marah karena memperturutkan penyakit hati yang dihembuskan syaitan, maka akan semakin parah lah penyakit hipertensi yang kita alami.

Lalu bagaimana sebaiknya? Perlu dilakukan kombinasi pengobatan fisik dan psikologis untuk mempercepat proses penyembuhan. Jadi bagi para penderita penyakit hipertensi, pertama kali sebelum melakukan pengobatan fisik adalah, bersihkan hati dari penyakit-penyakit hati yang dimasukkan oleh syaitan. Tahan amarah dengan memperbanyak ibadah dalam agama agar rasa amarah yang disebabkan syaitan tersebut dapat berkurang. Syaitan sendiri akan takut dengan Anda jika Anda rajin beribadah. Maka dampaknya penyakit hati Anda bisa berkurang dan Anda pun bisa lebih tenang. Biasanya kondisi psikologis seseorang yang tenang secara otomatis akan membuat tensi menjadi stabil dan normal. Jadi obat fisik hanya membantu secara fisik saja, intinya adalah bagaimana Anda bisa menguasai hati dan psikologis diri Anda. Semakin Anda tenang dan nyaman dalam beribadah, maka syaitan akan kesulitan untuk menggoda Anda dan memasukkan penyakit hati. Anda pun akan terbebas dari penyakit-penyakit fisik.

Inilah prinsip yang dilakukan orang dalam proses penyembuhan penyakit dengan metode thibbun nabawi. Kebiasaan makan yang salah yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti hipertensi, diabetes dan sebagainya awalnya juga dari pengelolaan nafsu yang salah. Mereka yang terlalu bernafsu memakan sesuatu dan lupa dengan konsep makan tidak boleh berlebihan akan menjadi penyebab awal terjadinya penyakit fisik. Jadi sebenarnya jika kita mengamalkan ajaran agama dengan baik, maka penyakit fisik akan jauh dari diri kita. Sebaliknya jika kita jauh dari nilai-nilai agama yang kita pahami maka dengan sendirinya masalah psikologi akan datang dan berdampak pada penyakit fisik. Bukan hanya hipertensi, penyakit lainnya juga demikian. Ada hubungan antara keluhan penyakit fisik dengan psikologi perasaan yang ada di dalam hati dan pikiran. Jadi sebelum sibuk men cari obat fisik untuk kesembuhan diri kita, sebaiknya kita obati dulu yang menjadi masalah penyakit hati dan psikologis kita. Banyak orang yang akhirnya sembuh dengan cara ini tanpa harus berobat secara fisik.