Kanker Serviks

25 May 2015

 

sumber gambar: http://3.bp.blogspot.com/-tWVZ9hhLZd8/UX1_i4rhihI/AAAAAAAAAIk/zXB6bBEgebs/s1600/kanker-serviks.png

kata kunci: Kanker, Serviks, Obat. Herbal

Kanker serviks merupakan salah satu penyebab kematian terbesar pada wanita selain kanker payudara. Serviks atau leher rahim sendiri merupakan salah satu bagian dari organ reproduksi. Ia mempunyai fungsi sebagai penghubung antara vagina dan rahim. Serviks berasal dari bahasa latin yang artinya leher. Bagian ini terdiri dari dua bagian yaitu mulut rahim dan leher rahim. Namun secara keseluruhan disebut serviks. Ukuran panjang serviks ± 5 cm. Wanita yang beresiko terkena kanker ini rata-rata berumur 40-50 tahun. Walaupun tidak menuntup kemungkinan wanita berusia muda untuk menderita penyakit ini.

Kanker serviks mempunyai beberapa gejala. Wanita sering mengabaikan gejala-gejala yang timbul dan dianggap sebagai hal biasa yang terjadi. Hal ini membuat penyakit ini sering ditemukan setelah berkembang cukup lama (stadium lanjut). Pemeriksaan rutin atau dini seperti pap smear dapat dilakukan sehingga jika penyakit ini dapat segera dideteksi pada tahap awal sehingga pengobatan dapat segera dilakukan. Beberapa gejala tersebut antara lain:

  1. Memiliki riwayat keputihan menahun
  2. Adanya nyeri di sekitar perut bagian bawah
  3. Nyeri hebat saat haid
  4. Munculnya benjolan di sekitar rahim
  5. Pendarahan abnormal
  6. Nyeri saat berhubungan seksual

Kanker serviks tidak muncul bergitu saja. Adapun penyebab dari kanker serviks adalah sebagai berikut:

  1. Terinfeksi virus HPV (Human Papilloma Virus)
  2. Adanya riwayat kanker serviks di dalam keluarga
  3. Merokok
  4. Menurunnya daya tahan tubuh seperti saat terinfeksi AIDS
  5. Infeksi Clamidia
  6. Berganti-ganti pasangan
  7. Diet
  8. Penggunaan kontrasepsi hormonal
  9. Berhubungan seks pada usia terlalu muda (kurang dari 20 tahun)
  10. Hamil lebih dari tiga kali

Berbahayanya penyakit ini, menyebabkan banyak riset yang telah dilakukan para ahli untuk mengobati dan mencegah. Hasilnya pun beraneka ragam dan masih terus berkembang untuk menemukan yang terbaik. Salah satu riset yang kembali dikembangkan adalah konsep "back to nature" atau "kembali ke alam" dimana para ahli mempelajari khasiat tanaman yang dapat menjadi obat. Hal ini juga berpengaruh pada masyarakat yang mencari pengobatan alternatif lain, untuk meminalisir efek samping dari pengobatan itu sendiri. Pengobatan kanker secara umum bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menghambat pertumbuhan kanker, mengurangi keluhan dan memperbaiki fungsi utama tubuh. Hal ini dapat ditemukan pula pada pengobatan herbal.

Selama ini terdapat pandangan keliru tentang obat herbal. Penderita sakit banyak yang berharap dapat sembuh dengan instan jika menggunakan obat herbal. Padahal obat herbal berproses secara alami dan bereaksi secara bertahap sehingga mendapatkan hasil yang maksimal dan jarang untuk kambuh lagi. Selain itu obat herbal standar, jarang sekali merusak organ lain saat berproses mengobati suatu penyakit. Dengan kata lain, efek samping yang ditimbulkan oleh obat herbal kecil bahkan hampir tidak ada, sehingga aman digunakan untuk jangka waktu yang panjang selama proses pengobatan.

Pengertian obat herbal sendiri adalah obat-obatan yang dibuat dari bahan tumbuhan baik tumbuhan yang sudah dibudidayakan maupun tumbuhan liar. Obat herbal juga merupakan bagian dari pengobatan tradisional yang telah digunakan dan dirasakan khasiatnya secara turun temurun di masyarakat.

Dengan banyaknya hasil penelitian tentang kandungan dan manfaat tanaman obat, kalangan medis banyak yang menganjurkan pasiennya untuk menggunakan obat herbal. Hal ini tidak terlepas dari bahan-bahan baku obat herbal yang telah mencakup bahan-bahan mineral, hewani, dan tumbuh-tumbuhan yang sangat bermanfaat bagi proses penyembuhan penyakit dan sifat-sifatnya antara lain sebagai anti angiogenesis, analgesik dan lain-lain.

Pengobatan herbal menuntut kesabaran dari penderitanya. Bagi penderita kanker, obat herbal harus dikonsumsi secara teratur dan terus menerus sampai kondisi membaik karena memang pengaruhnya tidak secepat yang diharapkan. Namun, konsumsi obat herbal telah banyak dibuktikan manfaatnya karena sifatnya yang tidak hanya mengobati bagian tubuh yang sakit tapi juga memperbaiki sitem tubuh yang rusak sehingga penderita dapat pulih dengan lebih baik.