Sumber gambar: http://www.parkwaycancercentre.com/wp-content/uploads/2013/03/Colorectal2labelled.jpg
Kanker kolorektal berasal dari jaringan usus besar (bagian terpanjang dari usus besar besar) atau rektum, (bagian kecil terakhir dari usus besar sebelum anus). Sebagian besar kanker kolorektal adalah tipe kanker adenocarcinomas (Kanker yang berasal dari sel yang membuat dan melepaskan lendir atau cairan lainnya).
Tidak ada yang mengetahui apa yang menjadi penyebab pasti terjadinya kanker kolorektal. Akan tetapi, diketahui beberapa orang dengan faktor resiko tertentu sangat mungkin terkena kanker kolorektal. Studi menunjukkan beberapa faktor resiko untuk kolorektal kanker, antara lain polip kolorektal, riwayat kanker pribadi, faktor gaya hidup, riwayat medis keluarga dengan kanker kolorektal, dan ulcerative colitis atau crohn’s disease.
Gejala kanker kolorektal meliputi:
- Perubahan kebiasan BAB (diare atau konstipasi)
- Perasaan bahwa perut tidak sepenuhnya kosong
- Terdapat darah (merah cerah atau pekat) pada BAB Anda
- Ukuran BAB Anda lebih kecil dari biasanya
- Sering mengalami kram perut atau sakit akibat gas lambung, atau merasa kembung
- Kehilangan berat badan tanpa alasan
- Selalu merasa letih
- Sering terasa mual atau muntah-muntah
Seringkali, gejala-gejala ini mungkin saja bukan disebabkan oleh kanker. Kondisi kesehatan lain pun dapat menimbulkan gejala-gejala tersebut di atas. Sekedar mengingatkan, kanker pada tahap awal umumnya tidak menimbulkan rasa sakit. Karena itu bagi siapa saja yang merasa mengalami gejala tersebut di atas, disarankan untuk segera menemui dokter untuk melakukan diagnosa dan menerima pengobatan sesegera mungkin.
Pengobatan kanker secara umum bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menghambat pertumbuhan kanker, mengurangi keluhan dan memperbaiki fungsi utama tubuh. Hal ini dapat ditemukan pula pada pengobatan herbal.
Umumnya, terdapat pendapat yang salah tentang obat herbal. Penderita sakit banyak yang berharap dapat sembuh dengan instan jika menggunakan obat herbal. Padahal obat herbal berproses secara alami dan bereaksi secara bertahap sehingga mendapatkan hasil yang maksimal dan jarang untuk kambuh lagi. Selain itu obat herbal standar, jarang sekali merusak organ lain saat berproses mengobati suatu penyakit. Dengan kata lain, efek samping yang ditimbulkan oleh obat herbal kecil bahkan hampir tidak ada, sehingga aman digunakan untuk jangka waktu yang panjang selama proses pengobatan.
Pengertian obat herbal sendiri adalah obat-obatan yang dibuat dari bahan tumbuhan baik tumbuhan yang sudah dibudidayakan maupun tumbuhan liar. Obat herbal juga merupakan bagian dari pengobatan tradisional yang telah digunakan dan dirasakan khasiatnya secara turun temurun di masyarakat. s
Dengan banyaknya hasil penelitian tentang kandungan dan manfaat tanaman obat, kalangan medis banyak yang menganjurkan pasiennya untuk menggunakan obat herbal. Hal ini tidak terlepas dari bahan-bahan baku obat herbal yang telah mencakup bahan-bahan mineral, hewani, dan tumbuh-tumbuhan yang sangat bermanfaat bagi proses penyembuhan penyakit dan sifat-sifatnya antara lain sebagai anti angiogenesis, analgesik dan lain-lain. Bagi penderita kanker, obat herbal harus dikonsumsi secara teratur dan terus menerus sampai kondisi membaik karena memang pengaruhnya tidak secepat yang diharapkan. Namun, konsumsi obat herbal telah banyak dibuktikan manfaatnya karena sifatnya yang tidak hanya mengobati bagian tubuh yang sakit tapi juga memperbaiki sitem tubuh yang rusak sehingga penderita dapat pulih dengan lebih baik.