KEMBALI KE ALAM (BACK TO NATURE)

28 Feb 2023

KEMBALI  KE  ALAM (BACK TO NATURE)


1.Kecenderungan  Kuat  Untuk  Kembali  Ke  Alam

Dewasa ini, tampak secara jelas dan nyata bahwa kesadaran dari sementara masyarakat, semakin hari semakin meningkat untuk kembali ke alam (back to nature) di mana belakangan ini, terutama 20 tahun terakhir, masyarakat tersebut semakin gemar akan hal yang bersifat alamiah (natural), baik dalam hal makanan maupun dalam hal pengobatan dan obat-obatan ataupun dalam hal gaya dan pola hidup. Sikap hidup dan perilaku hidup dari sementara masyarakat, kini secara  bertahap telah berangsur beralih kembali ke jalur alamiah, sehingga mendorong manusia semakin dekat kepada alam, bukan menjauh seperti pada masa lalu.


2.  Makanan  Dan  Obat  Modern  Ternyata  Banyak  Yang  Berbahaya

Kecenderungan ini disebabkan oleh pengalaman bahwa makanan dan obat-obatan selama ini, ternyata banyak yang mengandung berbagai bahan kimia sintetis artifisial, sehingga sering menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan, dengan hasil yang justru tidak menyelesaikan masalah kesehatan dan kesejahteraan, bahkan sebaliknya semakin memperburuknya. Di dunia Barat pun masyarakatnya mulai menghindari makanan cepat saji, yang mereka sebut sebagai makanan sampah (junk food). Bahan pangannya pun berangsur-angsur beralih ke bahan yang dibudidayakan secara organik tanpa bahan kimia.


3.  Salah  Paham  Akibat  Ketidakpahaman  Awami

Akan tetapi, kehendak kembali ke alam guna menghindari berbagai makanan yang merusak kesehatan, belum diimbangi oleh pengetahuan yang memadai, sehingga masih banyak yang tersesat akibat ketidakpahaman. Misalnya: Orang  menggerutu jika kue atau roti yang dibelinya itu ternyata cepat berjamur karena tidak tahan lama, dan dapat dipastikan ia tidak akan membeli lagi makanan dari toko itu. Justru seharusnya ia kembali membeli di toko itu karena telah terbukti tidak mengandung pengawet buatan. Hanya saja, tidak perlu membeli banyak-banyak, melainkan secukupnya saja sehingga tidak perlu disimpan terlalu lama.


4.  Kemampuan  Sistem  Pengobatan  Barat  Mulai  Dipertanyakan

Di samping soal makanan, ternyata ilmu kedokteran Alopati (Barat) belum dapat sepenuhnya menyembuhkan secara tuntas berbagai penyakit tertentu, namun ilmu kedokteran Naturopati (Timur) justru dapat menyembuhkannya secara amat mudah dan tuntas. Hal ini telah menimbulkan pertanyaan besar akan kemampuan ilmu pengobatan Barat di dalam menggantikan ilmu pengobatan Tradisional (Timur) untuk menyehatkan dan  menyejahterakan manusia. Leluhur manusia menggunakan obat alamiah di dalam menghadapi keganasan alam. Alam dihadapkan dengan alam, bukan dihadapkan dengan manusia atau akal manusia.


5.  Berbiaya Mahal Namun Belum Tentu Mustajab

Penggunaan metode pengobatan dan obat Barat, sudah pasti berbiaya tinggi. Jika tidak, tentunya kesehatan rakyat tidak perlu menjadi masalah bagi negara miskin atau negara berkembang, dan sudah tentu persoalan kesehatan rakyat tidak akan dipakai sebagai tema kampanye politik. Untuk pengobatan penyakit kanker, biayanya sudah pasti puluhan sampai ratusan juta, bahkan milyaran, dan itu pun  belum pasti dapat sembuh. Padahal dengan menggunakan pengobatan alamiah, biayanya jauh lebih rendah karena dapat menggunakan bahan yang amat murah seperti: tanaman liar penghasil buah Seri, anggur Lemot, buah Naga, atau lainnya.


Sumber: Buku Kembali Ke Alam (Back to Nature)

oleh Dr. Aggi Tjetje & Dr. Some

(Suatu Tinjauan Mendalam Akan: Kiprah dan Sumbangsih Serta Pengabdian Pengobatan Tradisional Dalam Pembangunan Nasional)