sumber gambar: http://medicastore.com/images/Kanker_Anus.JPG
kata kunci: kanker, anal, anus, obat, herbal
Anal merupakan istilah lain dari anus. Kata anal lebih banyak digunakan pada kesempatan-kesempatan yang berbau ilmiah. Sebagai organ tubuh manusia, anus atau anal ini juga berisiko terhadap munculnya penyakit, salah satunya adalah kanker. Kanker anal adalah kanker yang berkembang di anus atau permukaan dubur. Pembedaan Anus dengan rectum adalah; anus terletak beberapa inci pada bagian akhir usus, sedangkan rectum terletak setelah anus yang merupakan tempat keluarnya feses. Seperti bagian lain dari tubuh, anus juga rentan terhadap infeksi dan penyakit, salah satunya adalah kanker anal.
Penyebab Kanker Anal dan Faktor Risikonya adalah:
- Merokok
- infeksi virus HPV
- hubungan seks melalui anus
- luka disekitar atau didalam anus (fistula)
- berganti-ganti pasangan seksual
- Umur lebih dari 50 tahun
- Terjadi peradangan yang sering pada dubur
Gejala kanker dubur atau kanker anal ini tidak unik, gejala yang muncul bisa jadi hanya seperti wasir. Meskipun kanker dubur relatif sederhana didiagnosa, namun seringkali diagnosis yang dilakukan terlambat.
Gejala kanker dubur termasuk:
- benjolan atau tonjolan yang terletak dekat anus
- perdarahan dubur atau perdarahan selama buang air besar
- gangguan saat buang air besar
- nyeri di dalam atau sekitar anus
- rasa gatal di sekitar atau di dalam anus
- perubahan dalam kebiasaan buang air besar, seperti sembelit, diare dan penipisan tinja
Berbahayanya penyakit ini, menyebabkan banyak riset yang telah dilakukan para ahli untuk mengobati dan mencegah. Hasilnya pun beraneka ragam dan masih terus berkembang untuk menemukan yang terbaik. Salah satu riset yang kembali dikembangkan adalah konsep "back to nature" atau "kembali ke alam" dimana para ahli mempelajari khasiat tanaman yang dapat menjadi obat. Hal ini juga berpengaruh pada masyarakat yang mencari pengobatan alternatif lain, untuk meminalisir efek samping dari pengobatan itu sendiri. Pengobatan kanker secara umum bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menghambat pertumbuhan kanker, mengurangi keluhan dan memperbaiki fungsi utama tubuh. Hal ini dapat ditemukan pula pada pengobatan herbal.
Selama ini terdapat pandangan keliru tentang obat herbal. Penderita sakit banyak yang berharap dapat sembuh dengan instan jika menggunakan obat herbal. Padahal obat herbal berproses secara alami dan bereaksi secara bertahap sehingga mendapatkan hasil yang maksimal dan jarang untuk kambuh lagi. Selain itu obat herbal standar, jarang sekali merusak organ lain saat berproses mengobati suatu penyakit. Dengan kata lain, efek samping yang ditimbulkan oleh obat herbal kecil bahkan hampir tidak ada, sehingga aman digunakan untuk jangka waktu yang panjang selama proses pengobatan.
Pengertian obat herbal sendiri adalah obat-obatan yang dibuat dari bahan tumbuhan baik tumbuhan yang sudah dibudidayakan maupun tumbuhan liar. Obat herbal juga merupakan bagian dari pengobatan tradisional yang telah digunakan dan dirasakan khasiatnya secara turun temurun di masyarakat.
Dengan banyaknya hasil penelitian tentang kandungan dan manfaat tanaman obat, kalangan medis banyak yang menganjurkan pasiennya untuk menggunakan obat herbal. Hal ini tidak terlepas dari bahan-bahan baku obat herbal yang telah mencakup bahan-bahan mineral, hewani, dan tumbuh-tumbuhan yang sangat bermanfaat bagi proses penyembuhan penyakit dan sifat-sifatnya antara lain sebagai anti angiogenesis, analgesik dan lain-lain.
Pengobatan herbal menuntut kesabaran dari penderitanya. Bagi penderita kanker, obat herbal harus dikonsumsi secara teratur dan terus menerus sampai kondisi membaik karena memang pengaruhnya tidak secepat yang diharapkan. Namun, konsumsi obat herbal telah banyak dibuktikan manfaatnya karena sifatnya yang tidak hanya mengobati bagian tubuh yang sakit tapi juga memperbaiki sitem tubuh yang rusak sehingga penderita dapat pulih dengan lebih baik.