DAMPAK SOSIAL AKIBAT PENYAKIT & PENGOBATAN
1. Perubahan Perangai Dan Kebiasaan Akibat Penyakit Dan Pengobatan
Orang yang mengidap penyakit ambeien parah tentu akan berbeda perangai dari pada orang yg tidak mengidap penyakit tersebut. Penderita wazir, tentu tidak tahan duduk berlama-lama, sehingga jika pergi bertamu, maka dapat dipastikan hanya akan sebentar saja. Berbeda dari orang yang tidak menderita wazir yang tentunya akan bercengkrama lama-lama jika bertandang ke rumah keluarga atau kawannya. Dengan sembuhnya penyakit wazir seseorang, maka pola pergaulan sosialnya juga pasti akan berubah, di mana hubungan sosialnya akan menjadi lebih intim. Ini dapat memengaruhi keadaan sosial dan ekonomi dari masyarakat.
2. Penyakit Dan Pengobatan Menyebabkan Perubahan Tata Busana
Penderita yang mudah masuk angin akan membungkus dirinya rapat-rapat dengan berlapis-lapis pakaian, dari switer sampai jaket dan sal. Ini tentu akan berbeda jika apa yang diderita itu kemudian lenyap. Mantan penderita ini akan memakai pakaian tipis saja dan tidak akan bersembunyi jika ada angin kencang. Di rumah makan pun ia akan memilih meja yang terkena hembusan telak dari hawa pendingin atau tiupan dari kipas angin. Berbeda jika seandainya ia masih menderita penyakitnya, maka ia akan memilih meja yang terlindung dari angin walaupun di bagian tersebut berhawa gerah. Ini dapat mengesalkan rekannya.
3. Penyakit Dan Pengobatan Menyebabkan Perubahan Pola Konsumsi
Perubahan pola buang air besar, air kecil, pola makan, dan lainnya, akan mengubah sedikit banyak perilaku dari pelakunya. Hilangnya bau badan akan membuat orang tidak lagi memakai deodoran atau parfum. Ini akan mengubah pola belanja yang pada akhirnya akan mengubah pola hidup. Orang yang kulit wajahnya licin tentunya akan bergaul dan bersikap serta berperilaku dengan cara yang berbeda dari orang yang wajahnya penuh ditumbuhi jerawat atau flek hitam. Orang yang mulutnya berbau akan senantiasa mengulum permen atau menunduk jika berbicara, bahkan matanya menghindari kontak langsung.
4. Penyakit Dan Pengobatan Menyebabkan Perubahan Produktivitas
Penderita sakit pinggang atau sakit pada otot tungkainya, tentu tidak akan sama produktivitasnya dengan orang yang sehat. Akibatnya, penghasilannya pun berbeda. Dengan demikian, penyakit juga mendampaki ekonomi secara negatif, sebaliknya pengobatan yang berhasil akan meningkatkan produktivitas, yang artinya peningkatan dalam hal keuangan pribadi. Majikan tentunya akan lebih menyukai karyawannya yang sehat ketimbang yang berpenyakit. Pelanggan tentunya lebih suka berhubungan dengan orang yang tidak terbatuk-batuk atau bermata merah meradang atau bermulut bau ketika melayaninya.
5. Perubahan Budaya Juga Dapat Menyebabkan Penyakit
Pada masa lampau, ketika manusia belum mengenal pakaian masa kini, penyakit yang ada pada masa itu tidaklah sama dengan masa kini. Celana dalam ketat, celana ketat, kutang ketat, korset, dan lain-lain telah menyebabkan perubahan fisik manusia. Misalnya: akibat celana dalam pria yang ketat, maka maraklah terjadi Peyronie (penis bengkok) yang sebelumnya tidak dikenal oleh generasi lampau. Akibat celana dan baju ketat maka merajalelalah selulit di paha, pinggul atau perut. Sepatu pun telah mengubah bentuk kaki manusia, di samping itu sepatu dan sandal juga telah mengubah daya tahan kaki terhadap trauma.
6. Hasil Karya Manusia Juga Dapat Menimbulkan Gangguan Jika Salah Pakai
Kacamata yang tidak sesuai dengan ukuran kerabunan mata, dapat menimbulkan berbagai gangguan, seperti: pusing-pusing, mual, mabuk, atau sakit kepala. Dalam skala tertentu, jika terlalu lama memakai kacamata yang tidak cocok itu, maka akan timbul berbagai gangguan kesehatan yang cukup sierus, seperti: migrain, vertigo, hipertensi, stress, dan bahkan gangguan jantung sebagai kelanjutan dari hipertensi atau stresnya. Lebih baik tidak berkacamata sama sekali dari pada memakai kacamata yang tidak tepat ukuran. Tanpa kacamata, mata tidak akan dapat melihat jelas sehingga tidak akan timbul gangguan semacam itu.
7. Peranan Manusia Dalam Menentukan Masa Depan Spesiesnya
Untuk dapat terbentuknya suatu masyarakat dengan sistem sosial yang prima dan kohesif, diperlukan suatu perekayasaan bukan hanya pada tindakan sosial umumnya, melainkan juga pada tindakan medis dalam bentuk pengobatan dan pemberantasan penyakit serta rehabilitasi medis. Manusia harus tanggap dan cermat agar evolusi fisik biologis maupun psikisnya yang terjadi dapat diarahkan sesuai dengan kehendak dan kebutuhan jangka panjang manusia, bukan dibiarkan berjalan sendiri tanpa sasaran. Memang pada akhirnya, alamlah yang menentukan tetapi manusia juga harus berupaya mengarahkannya.
Sumber: Buku Kembali Ke Alam (Back to Nature)
oleh Dr. Aggi Tjetje & Dr. Some
(Suatu Tinjauan Mendalam Akan: Kiprah dan Sumbangsih Serta Pengabdian Pengobatan Tradisional Dalam Pembangunan Nasional)