PERBEDAAN MORALITAS PENELITIAN

02 Mar 2023

PERBEDAAN  MORALITAS  PENELITIAN PENGOBATAN TIMUR DENGAN BARAT


Intersubyektivitas  Pengobat  &  Pasien  Versus  Obyektifikasi  Pasien

Pada masa lalu, dalam pengobatan Timur, ketika mengobati, tabib dan pasiennya sama-sama memosisikan diri sebagai pengguna obat, bukan selaku peneliti obat. Pengobatan Barat memosisikan pasien sebagai pengguna obat dan dokternya sebagai pengguna juga dan sekaligus sebagai peneliti obat. Pengobatan Timur mengutamakan kenyamanan pasien, pengobatan Barat mengutamakan keseharusan atau kesesuaian dengan pakemnya atau ukuran baku yang telah ditentukan. Metode Barat mengutamakan das Sollen (yang ideal) sedangkan metode tradisional mengutamakan das Sein (yang nyata).


Egois: Mengorbankan  Makhluk  Lain  Demi  Kemaslahatan Diri  Sendiri

Ilmu pengobatan Barat menggunakan hewan sebagai alat uji coba, sedangkan ilmu pengobatan Timur pada masa lampau menggunakan diri sendiri sebagai kelinci percobaan. Ilmu pengobatan Barat bahkan juga pernah menggunakan manusia sebagai kelinci percobaan namun yang digunakan adalah orang lain, bukan diri penelitinya sendiri, seperti yang dilakukan oleh rezim Hitler terhadap orang Yahudi. Jadi, manusia yang dijadikan sebagai hewan percobaan itu bukanlah atas kerelaan sendiri, melainkan atas pemaksaan. Tabib Hua Tuo di China pada abad ke 2 M, melakukan ujicoba ke diri sendiri atas khasiat obatnya.


Air  Cucuran  Atap  Jatuhnya  Ke Pelimbahan  -  Bapak  Burik  Anak  Carik

Pada era modern ini, seorang parasitolog dari Universitas Indonesia, yakni almarhum Prof. Dr. Lie Kian Joe, pada tahun 1960an melakukan ujicoba ke dirinya sendiri atas obat cacing penemuannya, dengan cara menelan cacingnya dan lalu menunggu sampai cacingnya beranak-pinak di dalam tubuhnya dalam bentuk larva, barulah ia menelan obatnya. Beruntunglah obatnya itu manjur, jika tidak, maka dapat dibayangkan bahwa beliau harus menderita selama bertahun-tahun sampai ditemukannya obat yang tepat bagi penyakit infestasi cacing tersebut, yang tidak diketahui entah kapan baru dapat berhasil ditemukan.


Sumber: Buku Kembali Ke Alam (Back to Nature)

oleh Dr. Aggi Tjetje & Dr. Some

(Suatu Tinjauan Mendalam Akan: Kiprah dan Sumbangsih Serta Pengabdian Pengobatan Tradisional Dalam Pembangunan Nasional)