Memasuki musim panas, AC dianggap sebagai penolong untuk mengurang rasa panas yang ada di ruangan. Tidak hanya di rumah, namun ditempat umum seperti kantor, restoran, rumah sakit, sekolah, kampus bahkan didalam mobil juga dilengkapi dengan AC. Selain saat ini AC mudah diperoleh dan harganya terjangkau, AC dianggap memiliki fungsi selain mengusir rasa panas yaitu AC dapat membunuh kuman,bakteri dan virus yang sifatnya patogen.
Tapi ternyata, pengguna AC harus berhati-hati dengan bahaya AC yang mengintai penggunanya. Inilah bahaya dari penggunaan AC:
- Kulit menjadi kering
AC ternyata dapat menyerap kelembaban kulit yang dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan bersisik. Untuk menghindari kulit kering maka disarankan untuk menggunakan lotion maupun body cream untuk mencegah kulit kering dan rusak akibat sering terpapar udara AC.
- Mata Kering
Udara ber-AC juga dapat membuat penyakit mata seperti konjungtivitis dan blepharitis serta menciptakan masalah kesehatan mata bagi para pemakai lensa kontak.
- Kerusakan lingkungan
AC mengandung Freon, apabila sering menggunakan AC maka harus melakukan isi ulang freon agar kualitas udara AC tetap dingin. Namun ternyata freon adalah salah satu pencetus dari kerusakan lingkungan yang menyebabkan menipisnya lapisan ozon sehingga suhu panas bumi semakin meningkat.
- Frozen shoulder (bahu beku).
Penyakit ini biasanya timbul di saat bangun tidur pagi. Penderita tidak sanggup menggosok gigi dan menyisir rambut karena Penderita akan mengalami rasa nyeri di bagian bahu sampai lengan bila lengan diangkat atau digerakkan. Bila tidak diobati tentu akan membatasi pergerakan bahu, dan bila penyakitnya menahun perlu dilakukan tindakan operasi. Pengobatannya terdiri dari pemberian obat anti-radang, anti nyeri dan suntikan pada pergelangan bahu. Juga perlu terapi pemanasan ditambah latihan bahu.
- Menurunkan kemampuan tubuh untuk beradaptasi
Dengan terbiasanya tubuh dalam kondisi ruangan sejuk dapat mengakibatkan kekurangannya daya tahan tubuh terhadap kondisi cuaca panas. Kondisi perubahan dari udara dingin dalam ruangan ke udara panas yang terdapat diluar ruangan menyebabkan tubuh mengalami perubahan yang cukup cepat. Efeknya adalah keringat berlebih, ketika berada pada lingkungan yang lebih panas dari ruangan AC. Hal ini tentunya menjadikan ketahan tubuh menjadi menurun, dengan menurunnya ketahana tubuh tentunya menyebabkan mudahnya bagi tubuh terserang penyakit.
- AC dapat menyebarkan virus dan kuman penyakit,
Hal ini terjadi karena kita lama tidak membersihkan AC, sehingga AC akan mengalirkan udara yang berada di lingkungan tersebut berulang-ulang. Dari kondisi tersebut, maka manusia yang menghirup udara dari AC akan mengalamiperadangan pada hidung, rhinitis alergi, dan masalah pernapasan lainnya atau bahkan lebih parah. Kuman yang tumbuh pada ruangan yang minim sirkulasi (ruangan tertutup) biasanya menyebabkan demam, batuk bahkan menyebabkan penyakit paru-paru.
- Sesak napas
AC memiliki kandungan zat kimia seperti p-dichlorobenzene dan formaldehida. Kandungan kimia tersebut memicu penyakit pernapasan seperti rasa sesak di dada atau asma. Paru-paru yang sudah terbiasa terkena suhu AC akan tidak dapat normal bernafas seketika berada diluar lingkungan yang tidak ber AC atau yang berada di Outdoor atau diluar ruangan normal.Jadi memang paru-paru akan mengkondisikan atau menormalkan antara kondisi suhu AC dengan kondisi suhu diluar ruangan berAC.
- Arthritis Reumatoid
adalah peradangan pada sendi yang disertai rasa sakit, bengkak dan kaku. nyeri sendi akibat paparan AC juga dapat menyerang orang yang tidak punya riwayat Arthritis atau radang sendi. Mekanismenya adalah melalui tiba-tiba terjadi drop dari barometer pressure. Tulang kita itu ada pembungkusnya, didalam tulang juga ada syaraf , nah jika ada perubahan suhu mendadak atau perubahan humiditas bisa menyebabkan terjadinya penurunan dari barometer pressure. Barometer pressure adalah tekanan udara. jika barometer ini turun maka jaringan pada tubuh kita mengalami ekspansi atau mengembang. Terjadinya barometer preessure yang menurun drastis ini akan membuat jaringan dalam tubuh akan mengembang sehingga menyebabkan nyeri.
- Bell's palsy (kelumpuhan wajah sesisi)
Kelumpuhan wajah bisa terjadi pada seisi wajah kita. Penyakit yang dinamai Bell’s palsy ini mengakibatkan terjadinya pembengkakan pada syaraf wajah. Adapun gejala dari penyakit ini adalah:
- Mata terasa pedih jika terkena air
- Susah berkumur
- Mulutnya miring
- Bicara seperti pelo
- Saat minum sampai meluber
- Fungsi pengecapan mulai berkurang
Penyakit ini banyak menyerang di usia remaja dan dewasa. Bila terjadi pada orang tua harus dipikirkan kemungkinan gejala stroke. Bell's palsy dapat disembuhkan bila cepat ditangani. Terapinya bisa dengan obat antiinflamasi/antiedema, antivirus dan vitamin saraf. Penderita juga harus melakukan senam muka (facial exercise). Pasien biasanya akan pulih dalam waktu 1 - 6 minggu. Penemuan menyatakan bahwa penyebab terjadinya kelumpuhan wajah ini melalui infeksi virus udara atau angin. Penggunaan AC turut membantu penyebaran infeksi virus penyakit menular ini. Oleh karena itu AC yang digunakan perlu sering dibersihkan.
- Kematian
Ketika seseorang menghidupkan AC dalam waktu lama saat mobil diam dan kondisinya tertutup rapat akan membuat sirkulasi udara tidak berjalan. Akibatnya gas karbon monoksida akan terakumulasi di dalam mobil. Orang yang terpapar gas karbon monoksida yang lama kebanyakan berakhir dengan kematian. Karbon monoksida sangat cepat menyingkirkan oksigen sehingga menghalangi hemoglobin darah mengikat oksigen dan mengalirkannya ke seluruh tubuh hingga ke paru-paru dan otak. Suplai oksigen yang berkurang ini bisa berbahaya bagi jaringan dalam tubuh dan mengakibatkan kematian. Biasanya orang yang terpapar gas karbondioksida akan lemas, luar biasa mengantuk dan seperti berhalusinasi. Sedikit sekali yang begitu sadar mampu mencari pertolongan karena begitu lemasnya hingga tidak bisa menggerakkan tangan untuk sekedar membuka pintu mobil. Jika si korban masih bisa diselamatkan, efek keracunan karbon monoksida bisa merusak otak dan sistem saraf, mempengaruhi kelakuan dan tingkat kepintaran, pertumbuhan lambat, sakit kepala, mual dan muntah. Tapi kebanyakan korban yang terpapar karbon monoksida tidak bisa diselamatkan. Gejala umum yang ditimbulkan jika keracunan karbon monoksida adalah sakit kepala, pusing, lemas, mual, muntah, sakit pada dada dan merasa linglung. Jika kadarnya sudah tinggi maka bisa menyebabkan kehilangan kesadaran dan kematian yang cepat.
Sumber gambar : http://www.bloggang.com/data/k/kanichikoong/picture/1413857171.jpg
Diolah dari berbagai sumber
Penulis : Lingga Yuliana