PENGARUH KEBIJAKAN LINGKUNGAN TERHADAP TANAMAN OBAT
Buang Waktu Dan Enerji Menari Menuruti Irama Gendang Negara Kaya
Sebagai bangsa Timur yang memiliki berbagai kearifan tradisional, seyogyanya negara berkembang di Asia tidak perlu terlalu menghiraukan klaim atau tuntutan dari negara besar yang sudah kaya. Penggantian gas Freon termasuk penggantian mesin pendingin, hanya menguntungkan negara kaya, karena mereka menjadi pemasoknya. Apakah negara miskin harus perduli jika negara kaya seperti AS tidak bersedia mengurangi buangan emisi limbah gasnya? Bangsa Barat yang telah menikmati kenyamanan hidup, lebih membutuhkan udara segar ketimbang rakyat di negara miskin yang masih bergumul dengan pencarian nafkah harian.
Tirulah Kebijakan Saudara Tua Yang Selalu Dijadikan Panutan Birokrasi
Akan tetapi, dengan prinsip tersebut di atas, bukan berarti kita boleh semena-mena dan semaunya mencemari lingkungan. Akan halnya pencemaran yang dapat berdampak langsung dan seketika, haruslah dihindari. Misalnya: kebocoran minyak bumi yang lalu tercurah ke danau atau sungai, haruslah dihindari dan dicegah karena ini berdampak langsung membunuh ikan, menimbulkan penyakit pada masyarakat pengguna perairan untuk keperluan sehari-hari. Akan tetapi, dalam hal mengurangi polusi, yang akan berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat, Indonesia harus meniru kebijakan AS di dalam melindungi kapitalisnya.
Mengapa Harus Direpotkan Oleh Kenikmatan Bangsa Kaya Dan Mapan?
Bangsa yang membutuhkan hutan di daerah tropis terutama Kalimantan adalah bangsa yang telah maju dan kaya raya. Mereka sudah berada pada tahap menikmati kenyamanan hidup, bukan lagi pada tahap berjuang untuk hidup seperti halnya rakyat di negara berkembang. Jika mereka membutuhkan paru-paru dunia bagi kenikmatan mereka, maka merekalah yang harus berkorban, bukan mewajibkan pengorbanan dari bangsa yang masih berjuang untuk hidup sehari-hari. Jika menghendaki penghentian penebangan hutan Kalimantan demi udara segar, maka mereka harus membiayai pendidikan anak-anak Indonesia.
Perlu Tindakan “Nyeleneh” Untuk Menyejahterakan Rakyat Sendiri
Memang, penebangan hutan dapat menyebabkan banjir akibat absennya akar pohon pemerangkap air, namun hutan rimbun juga dapat menyebabkan banjir besar-besaran karena awan akan tertahan di daerah yang berhutan lebat seperti yang terjadi sekitar 7 tahun yang lalu di Kalimantan akibat awan dari Australia dan Indochina tersedot ke angkasa Kalimantan gara-gara hutannya yang lebat. Untuk menghindari terulangnya peristiwa tersebut, mungkin ada baiknya jika hutan di Kalimantan digunduli secara sporadis, proporsional, dan terencana, namun hasil dari penggundulan hutan itu harus dikonversi menjadi bendungan.
Kesampingkan Idealita Abstrak Dan Kedepankan Realita Konkret
Gundulnya hutan akan dapat menyebabkan berkembangbiaknya tanaman obat yang umum, yang kebanyakan berupa tumbuhan semak, karena tumbuhan ini membutuhkan sinar matahari yang cukup terik. Penggundulan hutan ini tentunya tidak berarti sama sekali tidak ada pohon, namun berarti bahwa pohon dengan ukuran besar ditebang tanpa ragu, sedangkan yang masih berdiameter kecil tentunya tidak ditebang karena masih rendah nilai ekonomisnya. Pohon yang berdiameter kecil ini dapat menjadi pelindung dari tanaman obat yang berupa tanaman rimpang (empon) seperti jahe, kunyit, kencur, langkuas, dan lain-lain.
Alam Tropis Adalah Surga Bagi Semua Hidupan
Indonesia tidak perlu khawatir akan rusaknya rantai atau daur kehidupan dari vegetasi alamiahnya mengingat bahwa suksesi dari flora di daerah tropis sangatlah kuat. Setiap lahan kosong terlantar di Indonesia akan segera menjadi hutan dalam tempo beberapa bulan. Berbeda dengan lahan kosong terlantar di AS yang walaupun dibiarkan selama bertahun-tahun namun tetap akan kosong, atau paling-paling ditumbuhi oleh rumput liar. Akan halnya biota hewaninya, juga tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena juga cepat sekali pulihnya, tentunya kecuali hewan langka yang terancam kepunahan. Ini yang harus diperhatikan.
Tanaman Obat Sebagai Sampingan Dari Pencegahan Banjir Besar
Dengan “menggunduli” hutan secara proporsional, maka diharapkan hutan Indonesia dapat menjadi Taman Eden bagi tumbuhan obat. Jika penggundulannya dilakukan secara serampangan maka yang terjadi adalah Taman Edan. Oleh sebab itu, penggundulan hutan itu harus melalui perencanaan yang matang dan akurat yang melibatkan pakar kehutanan, BMKG, pengairan, biologi, dan pakar tanaman obat. Penggundulan hutan ini tentunya terutama ditujukan untuk membuyarkan pengumpulan awan di atas Pulau Kalimantan pada masa tertentu. Tertumbuhnya tanaman obat hanyalah sebagai usaha sampingan yang menguntungkan.
Sekali Merengkuh Dayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui
Tanaman obat dan pohon besar yang membentuk hutan adalah sumberdaya alam yang terperbaharui, namun suksesi pohon keras jauh lebih lambat dari pada pohon semak atau pohon berakar rimpang. Lagi pula nilai tanaman obat dapat menandingi nilai dari kayu pohon keras. Dengan membiarkan tanaman obat tumbuh secara tumpangsari bersama pohon keras, maka akan diperoleh keuntungan ganda bagi rakyat dan negara, di mana terdapat keuntungan berlipat dari pemanenan kayu dan pemanenan tanaman obat. Untuk tanaman obat tertentu, nilai ekonomisnya bisa jauh melampaui nilai kayu dari pohon keras.
Sumber: Buku Kembali Ke Alam (Back to Nature) oleh Dr. Aggi Tjetje & Dr. Some